Sunday, December 13, 2009

Nada que Declarar


Saya punya utang postingan ini.
I know I made a statement that I will post the whole story in BS. Clearing things and stuffs. Tapi setelah menimbang, mengingat, tidur, menimbang, tidur lagi, mengingat lagi (aaaarrrrrggghhh.. belum makan @_@), akhirnya ya postingan ini aja deh yang keluar. Maaf ya... >.
***





People tend to get other people wrong. It's all about miscommunication. Sometimes your words was taken at face value when you meant something else. I think I have my share on the mess though, should've more careful when throwing out an insider remark nor a joke as dry as whisky.

OK. I've learnt my lesson.

---
(PS. aaaarrrrgghhh... that website was about liposuction. muhahahahaha)

Thursday, December 10, 2009

Blurry Line

Mungkin cuma sedikit sekali dari mereka yang baca tulisan ini yang punya character di sebuah game flash di facebook yang bertema Pirates of the Skies.

Beberapa hari ini, langit di Sios lagi gelep, mendung. Ada salah satu respectable clan yang ternyata punya beberapa bot (script-bots). Para aktivis DB terbagi menjadi dua ketika Clan Master clan tersebut mengumumkan bahwa mereka akan membubarkan diri, karena akan nggak fair bagi para anggota yang tidak terlibat tapi kena' cap cheater. Semacam gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga lah kira2. I won't bore you guys into details.

Pertama kali aku denger2 cerita ini, reaksiku satu, come on people, get a life. It's just a game. For fun. D'oh.

Lama-lama ceritanya makin seru. Dan sekarang aku disini, memantau kejadian ketika para anggota clan tersebut melalukan perang terakhirnya sebelum tenggelam untuk selamanya. Sudah beberapa hari sejak mereka terakhir kali floating. Wew. 9 fort sunk and counting... lebih rame dari sinetron.

Apa para 'pencipta' internet pernah membayangkan kejadian2 begini? Seandainya gamer pada game tertentu dianggap sebagai 'bangsa'. Begitu mudahnya mengadu domba mereka. Hmm... baru beberapa minggu yang lalu terjadi perang mulut gila2an antara 'bangsa' Lousy Fishermen and 'bangsa' Stupid Pirates, cuma gara2 survey Best Game. Sekarang ada kejadian perang antar 'suku'. Dan tiap2 suku ini secara geografis punya member di seluruh dunia. Ha ha ha... Mbulet. I know.

Betapa gilanya ya kemajuan kehidupan di muka bumi ini.

Dulu (15 tahunan yang lalu) setiap kali baca tentang Machu Pichu, aku nggak pernah ngebayangin gimana caranya berkomunikasi nirkabel itu. Nggak ada dalam bayanganku komunikasi dengan henpon, BB, wifi, etc. Walo sampe sekarang aku juga masih nggak ngerti tentang Machu Pichu, tapi aku bisa membayangkan... oh.. gitu ya rasanya arisan sama orang2 di tempat-tempat yang jauh. Bertukar cerita, menyusun strategi bersama, bekerja sama as a human, in the same level. Bukan lagi monopoli orang2 penting di PBB, bukan monopoli para pemimpin bangsa saja. Everybody can, when they have access. Wew. Beberapa chapter dalam buku-buku sosiologi sepertinya harus ditulis ulang.

Sepertinya tulisan ini harus segera disudahi, udah nggak ngerti tadi awalnya nulis apa sekarang nulis apa.. Ha ha.

PS. Saya masih tetep nggak nyaman sama orang-orang yang begitu snobnya bikin aliran 'my way or highway'. Baik online maupun offline. Oh dan satu lagi, saya nggak nyaman sama fenomena latahnya orang Indonesia. Njuk ngopo nek ono 1 juta orang begini begitu.. come on. Nek mung bengak bengok wae, kabeh yo iso dab. Do something (dan somethingnya itu dengan cara selain mbuka mulut/mengeluarkan pendapat/nulis opini. Too many people did that.) Bisa? Nggak bisa? Yo meneng o. Sssssssstttttttt!!!

Wednesday, November 25, 2009

Esp..

Iseng2 cek salah satu aplikasi peta2an di FB.
Merasa ada yang aneh, apa iya sebanyak itu?
Hmm.. beneran ada yang aneh..

Aku nggak pernah merasa ke sana tuh.
Nggak merasa pernah nge-tag juga.
Weird.

Will something happened there?
*halah*

~merasa perlu ngejunk untuk menghabiskan energi yang sudah habis tapi tiba2 naik lagi gara2 bete sesaat~
umm.. bete = adrenalin???
interesting.

Saturday, November 21, 2009

Pagi ini...

Kayaknya aku lagi kena' post power syndrome nih. Pagi-pagi gini, kurang kerjaan, jadinya malah baca2 notes nya orang di FB. Gyahahahaha, biasanya sampe malem masih ada aja yang diklik klik *blame those game lags* Halah.

Baca2 notes nya temen itu really booze the energy. It feels refreshing knowing that there's more quarter geek/quarter alien/half n00b out there. *bows to those people*

Umm.. apalagi ya? Kemaren nonton lagi Pilot nya Bones. Sheeessshh.. some episodes just can't fail me. :))

Booth : Temperance, partners share things, builds trust.
Bones: Since when are we partners?
Booth:  I apologize for the assumptions.
Bones-Pilot

Last, like dissolves like, positive attracts negative. That's just natural. @_@

Monday, November 16, 2009

the world doesn't revolve around you

as a person who said that she loves surprises, i have lots of plans.
too much, if i may say.
on a particular saturday, i even felt the need to plan to stop making plans.
on a particular sunday, i plan to make one last plan, and thought that wasn't a good idea.
on a particular monday, i know that it's NOT a good idea at all. not even close to good.

sheeeeessshh

to make the story more dramatic, one particular day, i told myself to lessened the drama in my life and grow up.

guess am still running in circles.

need to get myself out.

fast.

or i will drown.

911.

Sunday, October 25, 2009

Where'd you go? I miss you so...

Simple pleasures, may I say?

Never asking for too much, never hoping for more than we need.
I got to modify my quests, though. Even slower pace. Maybe change some gears.

O.o

Tuesday, October 20, 2009

Deg2an

Deg2an #1

Setting: sebuah rumah sakit yang katanya milik pemerintah.

Ada Bapak2 sepuh yang lagi ngobrol dengan petugas lab. Bapak ini berusaha menerangkan bahwa obat beliau sudah habis dan beliau belum punya uang untuk nebus resep lagi. Karena itu, Bapak ini mau periksa lab, biar tahu kondisi badannya gimana.

Petugas lab (PL): Pak, ini nggak bisa Bapak langsung ke sini. Bapak harus ke poli, nanti dokternya yang meriksa, dan Bapak akan diberi obat.
Bapak (B): Tapi Mbak, saya ini nggak punya uang buat nebus obat, jadi saya nggak mau ke dokter, buat bayar dokternya aja saya nggak ada uang.
PL: Tapi kalo Bapak ke sini, namanya salah alamat. Coba lihat ini Pak, nama dokternya yang ada di nomer Antrian, ini dr. X, bukan dokternya yang periksa Bapak, dr. Z.
B: Lho iya Mbak, saya cuma pengen tahu, saya udah sehat atau belum.
PL: Tapi nggak bisa seperti itu Pak. Kan kasihan dr. Z. Uangnya Bapak harusnya dipakai untuk membayar dr. Z bukan dr. X. Kalau Bapak langsung ke lab kan uang periksanya jadi untuk dr. X.

.... bla bla bla....
tiba2 jantungku jadi deg2an. Mampus gw.
Aku tahu penyalahgunaan obat itu nggak boleh.
Sok2an jadi dokter tanpa punya ilmunya juga nggak boleh.

Well.. my biggest problem is pada kata-kata: "Kasihan Dokternya." Blaaaaaaahhh! Kalau saya boleh mengotori blog sedikit, may i say WTF!!!! Dokternya itu ndak sakit, Bu'! Yang kasihan itu pasiennya, udah sakit, ndak punya uang beli obat. Piye tooooh? @#$%^&*

Deg2an #2

Kejadian:Ada yang nge-add messenger. Nicknya semacam pakai 'cinta+nama orang'.
Waktu: setelah jantung berhenti kurang dari sedetik.

Me: "Is dead... kok istrinya bisa tahu ID messengerku? Perasaan istrinya dan aku nggak segitu2nya deh. As long as I remember sejak mereka pacaran sampe nikah, sudah nggak pernah ada pesan2 melayang baik via messenger maupun via imel deeeeeeeeh. Nil. Nada. Zilch. Apa pula ini? Oh no.. Oh God. Oh no. No no no...." --> rada over bin berlebihan.

crrrrrriiiiiiinngggg...

Tiba-tiba inget.. itu kan nama tengah calonnya sodara. Berarti yang nge-add sodara sendiri doooooong.
Mwahahahahahaha.... *ketawa lega* Phiyuuuuuh.

Wednesday, September 30, 2009

5 pieces...

... i need to remove even before the brain ready to extract.

#. sepertinya aku mulai mengerti kenapa mbah Shakespeare mengeluarkan ungkapan "the inconstant moon" di R&J. On the other hand, it's beautiful when it's inconstant. in my imagination it'll be vain when it's not.

#. people said great minds work similarly. well, in one of my newest experience, i really couldn't agree. "similar minds work impressively." (even when one asleep while the other one battling mine, it can retaliate and finish me with clear cut when woke up.) now i know the feeling being hit by 7 ruby rays. i don't mind though, i can rezz anytime i like. :P

#. nggak tahu kenapa (bo'ong ding, aku sepertinya tahu kenapa), setiap kali denger soundtracknya KCB yang dinyanyiin melly & amee kok sering cengar-cengir sendiri. Oh, Mr. El-Shirazi, you succesfully made a new meaning on that word. (ato jangan-jangan cuma aku ya?). Oh God.

#. akhirnya aku baca bukunya dee lagi. "perahu kertas." quote yang sering di-quote orang dari buku itu: "berputar menjadi sesuatu yang bukan kita demi bisa menjadi diri kita lagi." gara-gara baca bukunya rada speed reading, kayaknya aku bacanya jadi speeding. i don't really relate to the book, at the moment, kayaknya aku masih stuck di kugy in uni phase terus.

#. gara-gara di bukunya dee nyebutin komik 'popcorn' banyak mempengaruhi jaman enom-enomannya dia, aku jadi inget, ada satu komik pendek, additional part of "The Cherry Project" karangannya Naoko Takeuchi (itu loh... tante yang ngarang Sailormoon). The last part of the strips still coming back to me. (Sayangnya itu buku nggak tahu sekarang ada dimana; hunting di shopping juga ngga dapet). T_T

before midnite. 28.09.2009.

Monday, September 07, 2009

GU

Girls' United.

perlu.

Monday, August 31, 2009

Dirt

Pernah nonton film Se7en? Yang dibintangi sama Brad Pitt dan Morgan Freeman itu loh.... Aku belum pernah nonton dari awal sih, cuma pernah liyat bagian hampir endingnya. Pas istrinya Mr Pitt dibunuh itu. Kenapa aku belum nonton pilem yang berkali2 diputer di TV swasta ini? Coz I just don't really enjoying Mr. Pitt's movie, sebagus apapun itu (--pride--). Si pilem Seven ini kan (kalo ngga salah) menceritakan tentang seven deadly sins, yang ditulis juga sama Dante di Divina Comedia.

Jadi, Net, sebenernya kamu mau nulis apaan sih? Muyer2 nggak jelas...

Well, di bulan Romadhon yang mulia ini, kan udah dibilang kalo kita--manusia--diberi privilege, nggak akan diganggu sama para pengganggu yang lagi dikerangkeng entah dimana. (Dimana sih?) Supaya bisa beribadah dengan maksimal (optimal?). So, kalo misalnya ada gangguan di hati dan perbuatan, pastinya itu dari diri sendiri kan?

Sudah dibilangin, tidak sempurna iman seseorang jika kita tidak bahagia dengan kebahagiaan orang lain. Sudah dibilang juga kalau Alloh tidak menghendaki, pasti tidak akan terjadi (--envy--). Yang berlebih-lebihan itu nggak baik (--gluttony--). Percaya? Kalo aku percaya. Tapi sering lupa. *Sigh* Piye tooooo???

Mengatur & mengontrol diri tanpa diganggu 'para pengganggu' aja udah berat, Juragan.  Nggak heran kalo Nabi dan para sahabat banyak menangis.

Lha kamu, piye, Net?

Friday, August 21, 2009

Explore Indonesiaaaaaa!

Pantainya mengundang... Udah gatel aja pengen nyemplung...
Cantik...

Sepintas lalu, kupikir ini adalah set foto yang cukup nyambung dengan set foto yang diambil teman-teman waktu liburan kemarin...

atau...


Bedanya...

kalau mau foto sunset harus nunggu midnite...

Jebulane it's in Norway. Summer time. Hmmm... kurang jalan-jalan keliling Indonesia nih rupanya. Pesta kebun di seberang benua nampak, surga di depan mata tak nampak. Hedeh.

******
Disclaimer: Foto ke-1, 2, dan 5 diambil dari album seseorang bernama Ronald Alexander Indra via Facebook. Sepertinya yang empunya foto ini adalah temannya teman saya. Pinjam fotonya ya Mas/Pak Ronald.

Foto ke-3 dan 4, diambil dari set foto saya, tapi yang ambil foto bukan saya. Ha ha ha ha. *kolaborasi gituuuuu* :D

Tuesday, August 18, 2009

Be Careful with Your Wish... (Not)

Be *really* careful with your wishes... it may come true... or Not! :P

Biasanya, ketika kita pengen sesuatu, pasti adaaaaa aja godaannya. Well, in my case, pulang liburan kemarin i decided to lessen the dramas in my life. Baruuuuuu aja deklarasi dikumandangkan, ternyata sudah muncul drama epik kolosal.

Time to decide, should I be the primary star or the director or just be a member of the audience. :P

But, as usual, those drama came after a good holiday. You know, kind of the calm before the storm ;)

Tuesday, July 28, 2009

Free Stress Zone, Mau?

I don't get it. Disaat dimana-mana orang lagi butuh melepaskan diri dari stres, malah ada yang menawarkan Zone Stress Gratis. I wonder, apa ada yang mau (dateng)? Masih bertanya-tanya apa ada yang mau beli (kaos)?

Sunday, July 26, 2009

Perjalanan Terpenting

Setelah kemarin gagal sampai di Taman Mini tepat waktu, hari ini aku dan Nita memutuskan cabut lebih awal dari acara walimahan. Berhubung ternyata kami berdua sama-sama belum ahli dalam bidang perbiskotaan ibukota, jadinya harus tanya sana sini berkali-kali. As we do believe in every good things happen to those who work on it, it happened! :)

Sukses turun di pintu utama TMII, artinya kami masih harus jalan sekitar 1.5 km ke tempat tujuan.

"Salah turun ya kita, jalannya agak jauh."

"Gak papa wis, sekalian olah raga."

Jalan...

Jalan..

Jalan.

Waktu hampir sampai di loket pembayaran, tiba-tiba dari belakang ada suara:

"Mau masuk Mbak?"

"Iya Pak." Jawab kami berdua agak heran, lha udah jalan sejauh ini mau kemana lagi kalau nggak masuk TMII.

"Nih Mbak, ada undangan, biar masuknya nggak usah bayar." Kata Bapak yang naik sepeda motor bareng istri dan anaknya sambil mengeluarkan undangan dari tasnya.

"Alhamdulillah."

Kalau udah jodohnya ya nggak kemana. Kemarin kami gagal sampai TMII karena pilihannya adalah ngejar waktu nonton film yang dimau atau ngejar waktu sholat.

Finally, dapet juga nonton filmnya. "Journey to Mecca", film 70mm berdurasi 45 menit yang rilis tahun 2009 ini keren banget. Bercerita tentang perjalanan Ibnu Batutta yang pengeeeeen banget ke Makkah. "Perjalanan ke Makkah adalah perjalanan terpenting dalam hidup seorang muslim. Jika aku harus mati, biarlah aku mati dalam perjalanan ke Makkah." Film yang antara lain didukung sama Perpustakaan King of Saud dan National Geographic ini pengambilan gambarnya keren. T.O.P.B.G.T.lah pokoknya. Yang lagi di Jakarta, dan punya waktu ke Keong Mas, jangan lewatkan deeeeh.

"Labbaikallahumma labbaik."

Sama-sama mempersiapkan diri untuk perjalanan terpenting kita yok. :D

Thursday, July 23, 2009

Selamat Hari Anak Indonesia...

Pagi-pagi baca koran, baru sadar kalo tgl 23 Juli ini adalah Hari Anak Nasional. Penting nggak penting sebenernya. Karena ada nggak adanya hari ini nampaknya nggak berpengaruh banyak sama kondisi anak-anak kita.

Anyway, kasihan ya anak-anak jaman sekarang. Nggak punya lagu anak yang lucu-lucu, ndak bisa playon di sawah, nyusur kali, nguluk layangan di lapangan, etc. Nonton tipi yang tayangan anak pun iklannya naudzubillah.

Malam ini tangan nggak bisa lepas dari remote TV, setelah beberapa hari nggak masang TV akibat kebosanan pada siaran TV yang memuncak, akhirnya nonton lagi. Kenapa nggak bisa lepas dari remote? Nggak bisa menikmati satupun acaranya siiiih. Sinetron, sinetron, sinetron, film lepas ala sinetron, berita pemilu, berita bom, sinetron, iklan, kids' choice award.... (More about sinetron later.)

Aku mau nulis tentang acara not-so-like-Kids' Award di salah satu setasiun TV. OMG. Cuma nonton beberapa menit, dan sudah begitu banyak nilai minusnya (sepertinya kalo nonton lebih lama juga tetep bakalan minus, sulit sekali untuk berpositif thinking!) Pembawa acara yang pakaiannya begitu mininya sampe keliatan dalemannya, konsep acara yang nggak 'kids' banget. Ini Kids apa Teens? Mosok Kids dikasih lagunya Vierra? Saat Terakhirnya ST12?? I really don't mind kalo penontonnya teenagers. Oh ada lagi, nominasi aktris wanita terbaik: Luna Maya, Shireen Sungkar, Agnes Monica, Cinta Laura. Weeeeeeee??? Iki sing anak-anak endiiiiiiiiii????? AAAAAARRRGGGHHHHHHH GGGRRROOOOAAAAAARRRRR!!

Dan ketika mbak Luna Maya diumumkan sebagai pemenang, Olga pun ikutan narik2 mas Ariel buat nemenin mbak e ke atas panggung untuk menerima award. Lebaaaaay nih orang satu, nggak penting banget deeeh, yang menang sapa juga. Daaaaannn.... masak anak2 itu dikasih aba-aba untuk bilang "cium cium cium...." Gyaaaaaa.... Luna yang tadinya udah bilang, ini anak-anak lhoooo... akhirnya cipika cipiki sama mas e. Weeeeee, langsung puyeng dan skip to another channel. GYAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!! Poor those children.

Now, on one of my favorite topic, Sinetron. Ampuuuuuun. Indonesia dijajah Isabella aka Manohara. Begitu banyak sinetron isinya ke-jiran2an. Dengan cerita full KDRT. Ngeri aku ngebayangin besok anak-anak yang nemenin ibu-ibunya nonton sinetron2 macam itu gedenya kayak apa. *sedih*. Bintang-bintang sinetron itu perasaannya gimana sih? Do they shut their feeling? Money matter, eh? Mbok bikin cerita tentang kehidupan orang-orang diluar Jawa. Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Timor, Papua, dsb.

Duluuuuu, jaman TVRI masih single fighter, aku pernah nonton film yang diputer di Hari Anak, ceritanya tentang anak di Sumatera (atau Jawa ya?) yang mainan layangan, terus layangannya putus, dan dia ngejar layangan itu, terus-terus dan terus, dari Sabang sampai Merauke. Endingnya? Ya anak itu dapet layangannya dan ternyata dia cuma bermimpi. But still, sederhana tapi menarik dan dalem. Anak-anak jadi dikenalkan dengan kebudayaan yang berbeda-beda dan juga pertemanan & saling tolong menolong antar anak-anak berbeda suku. So sweet... Kapan film Indonesia bisa bikin film seperti itu lagi?

Sepertinya ketika waktunya tiba, aku akan menyerah pada cable TV dulu. Dora, Diego, Wonderpets, Bob the Builder, dkk mungkin akan lebih baik daripada siaran TV yang katanya buat anak-anak. Time for kids channel on cable TV, i guess. *sigh* jer basuki mawa bea tenan. Oh world!

Friday, June 05, 2009

Final Liga Champions 2009: mein

Setting: sore hari, di daerah Timur kota.

Seorang istri lagi ngobrol santai sama suaminya. Sang suami ubek nyari kaos bola untuk nonton bareng final Liga Champions pada dini hari. Perempuan ini mempertanyakan sang istri yang sepertinya tidak berminat menemani suaminya nonton bareng.

Sang istri: "gue? nonton bola bareng? ya ogah laaaaaaaaaah."
Perempuan ini: "kan sambil nemenin suami."
Sang istri: "nggak ah."
Perempuan ini: (muttering to herself) "hmmm... hampir semua kecenganku nggak suka nonton bola. padahal aku suka nonton rame-rame."
Sang istri: "siapa yang salah coba kalo gitu?"
Perempuan itu: "lha piye to?"
Perempuan ini: "(muttering to herself again) i wonder whose fault is that?"

Setting: lewat tengah malam, setelah pertandingan berjalan lebih dari 12 menit.
Perempuan ini mencari nama salah seorang temannya di handphonenya.
tut.. tut.. tut..
Teman: "Halo.. (suara sangat mengantuk, sepertinya masih setengah tidur."
Perempuan ini: "Uuuuh... kalah ini."
Teman: "Oh.. udah kebobolan to? Aku ngantuk."
Perempuan ini: "Yeah.. kirain kamu nonton, terus mau berpuas-puas ngece aku. Ya udah kalo gitu... met bobok ya."

Setting: beberapa menit telah berlalu dari percakapan pertama.
Suara handphone memanggil-manggil.
Tak lama terdengar percakapan aneh dengan joke-joke lama yang hanya dikenal segelintir orang dan pembahasan pertandingan ala komentator amatir.
Teman 2: "wah sorry yo.. kebobolan meneh."
Perempuan ini: "yeah... enjoy your time. selamat menikmati kemenangan."
percakapan berlanjut dengan cerita-cerita bodoh lainnya.
Perempuan 2: "uuuuuh... sakit hatiiiiii aku. hancur hatiku kayak lagunya Olga."
Teman 2: "tenang-tenang... ning Barca ono Messi soale."
Perempuan 2:" udah ah... tipinya mau kumatiin aja."

aaaah... pembohong! walau hancur hati, tetep nggak bisa kalo nggak nonton sampai akhir kaaaaaaan?

PS. Thanks buat yang udah kasih surprise nemenin nonton via telpon. (Tumben telpon... :P ) Nggak lucu juga nonton final CL sendirian.
PPS. Buat yang ngantuk.. so sorry.. Happy Belated B'day yaak!!

Friday, May 08, 2009

Perjalanan

Bune kemaren mengeluh, katanya jalan sama aku tuh nyebelin, soalnya aku tidur terus sepanjang perjalanan ke Timur dan balik lagi. Padahal, aku yakin, ada yang dengan senang hati memberiku obat tidur di perjalanan dari Barat ke (agak) Tengah beberapa waktu yang lalu saking sebelnya sama mulutku yang nggak berhenti ngoceh. Ha ha ha.

Anyway, nggak pernah ada perjalanan yang tanpa cerita, bukan. Kemarin di sebelah kami, duduk seorang bule, dengan tas ransel gedhe. Pas kondektur ngecek tiketnya, dengan bahasa Inggris yang cukup membingungkan, Pak Kondektur berusaha menjelaskan kalo si eMbak ini salah gerbong. Gerbong bisnis itu disono, yang nggak make AC. Kurang lebih begitulah. That was pretty embarrassing for Mbak Bule dan Pak Kondektur agak kesel, bule2 kok bego. Yeah, apa mau dikata, kelas Eksekutifnya sini sama Ekonominya sana sama. Jadi ya, harap maklum Pak.

Next, ketemu lagi sama sepasang Bule, yang kelihatannya cukup bersih, i mean, mereka nggak keliatan gosong2 kayak yang hobi berjemur di pantai. Heran juga, kok ada ya Bule yang pergi setujuan sama kami. Pak Becak di stasiun aja heran, ngapain ini 2 orang bule ke kota itu. "Gak ono opo-opo Mbak ning kene iki." Ya iya sih, kecuali kalo Mas dan Mbak itu mau main-main ke Kebun Kopi. Hmm... aku malah curiganya mereka mau ke G-Land (tapi kok nggak bawa papan selancar... dan nggak keliatan gosong, dan kenapa turun disitu?) atau mau ke alas Purwo? Atau mau nonton Kura-kura bertelur? Huuu huuu... ini yang orang Indonesia malah belum pernah kesono. Well, yeah, kalo ke tempat2 seperti itu kayaknya nggak mungkin deh sama Bune.

So? I'm DGPS, I'm addicted to travel and it seems my style of traveling really depends on my partners. :P Favorite partner? Up until now, honestly, I must say Rana and Yayas (I always enjoy your sing-a-song sessions!) Miss you lots, Little Princesses!!!

Anyone going somewhere? Drop me a line, OK? :D

Thursday, April 09, 2009

Nonton Pemilu 2009 part 1

Sebenernya ngga pas juga tuh judulnya, nyangkut-nyangkut dikit deh.
Nggak mau nulis komentar tentang keributan DPT, dll. Awalnya nggak
pengen nulis juga... Tapi daripada diomelin balik sama Bune gara-gara
aku ngomel-ngomel mlulu di depan tipi, mending ditulis disini aja
deh... lagian... ada yang ngakunya kangen baca tulisanku....
*hayaaaaaaaaHHH* kwkwkwkwkwkwk

(Too bad dirimu nggak di Indonesia, kalo coba disini, kita bisa nonton
bareng penghitungan. Ya toooo... Jeng Bungek??? :P )

Okay, back to topic, bete banget deh lihat komentator2 (bahasa
tipinya: narasumber) yang es teh-es teh ituuuuuu. Nemu narasumber
dimana sih? Hiiiiiiiiihhh.... guuuuueeemeeeeesssss. Let's see: "Pemilu
kali ini cukup sulit, pencontrengan membutuhkan waktu minimal 4 menit
per orang. Kalau ada 200 orang di TPS, butuh waktu 800 menit, belum
lagi kalau harus menunggu mereka yang pulang dari sawah, dari
ladang....."

Uuuuuh... kalo nggak inget betapa malesnya ngganti channel tipi secara
manual, udah aye banting itu remote tipi. *menarik napas
panjaaaaaang... sabaaarrrr...*

#1. Pak... haloooo... di TPS itu tempat nyontrengnya nggak cuma 1
bilik. Tiga bilik *resmi* dari KPU dan 2 bilik bikinan dari doos.
Whatever it is, intinya, si 800 menit itu masih bisa dibagi 3,4,5,6
whatever.

#2. Pak... di tempat saya tadi, orang-orang nyoblos nggak sampe 2
menit selesei. Saya sama sodara saya yang nomor urutnya kacek >30
nomor antrian aja, nggak sampe 20 menit udah sama-sama selesei.

Dan masih panjaaaang sebenernya.....

Belum lagi reporter-reporter yang pertanyaannya nggak mutu... Such as:
"Bu, kenapa kok jam 11 baru dateng ke TPS sini, enggak takut
kehilangan hak pilih anda?" tanya mas reporter dengan tampang serius
kepada ibu-ibu yang sudah duduk manis di tempat menunggu giliran.
"Lho, kan tutupnya jam 12 to Mas? Ini baru jam 11, nggak pa-pa to?"
Hyahahahahahahahaha..... kuaaaaapooookkk koen!!! Reporter kok nggawe
pitakon wae koyo ngono. First time kick dan langsung goal buat Ibu.
Keplok-keplok bahagia!

Baidewei, di saluran tipi pemilu ada siaran langsung segerombolan
mahasiswa yang menyoraki hasil pemilihan. Nggak penting banget deh.
Ada dan tiadanya mereka tuh nggak ngaruh kali... Pendapat-pendapat
yang nggak penting. Mending meneng wae le... leee. Dadi mahasiswa ki
yo mbok sing rodo mutu ngono lho dek...dek... Sampeyan ki lak yo seko
sekolah negeri terkemuka di negeri ini to? Nek ra mutu ki mending
meneng. Disuru numpang nampang di tipi buat acara nggak penting aja
seneng.

ah... udah ah, tambah emosi saya ngelihat orang-orang es teh
berseliweran di depan tipi. Apa gunanya nonton acara *serius* kalo
nggak ada bedanya sama nonton lawak. Mending gw nonton inpoteinmen,
yang udah pasti gosipnya...

sudah makin sama nggak mutunya sama mereka, lebih baik sudahlah. over and out.

Wednesday, March 25, 2009

strange

tilulitlulit tilulitlulit...

telponnya bunyi. diangkat. ngoceh deh sama orang yang udah gw kenal
puluhan tahun yang lalu. sumpe loe! lama sekali ya kita ngga ngobrol
aneh kaya' gini.

"e e e e e... enak aje. siapa bilang gw galak? emang gw galak?"
terkeluar satu kalimat. "iya.. eh enggak ding, sama gw loe emang agak
ngga galak, tapi kalo tegaan iya." sahutnya. "@#$%^.. gile loe, gw kan
baik hati baik budi dan low profile... penting ya?" hiyahahaha.. dan
tawa bego pun menggetarkan tembok ruang tengah. mungkin tetangga
seberang rumah udah ngira rumah gw isinya setan kuntil instead of me.

di akhir perbincangan, "maaf lahir batin yak...." dan yang terdengar
hanya senyap diujung sana. "hallo hello... gw minta maap, nek!" hanya
terdengar keraguan diujung sana. setelah beberapa saat dari ujung sana
terdengar suara, "ogah ah.. pasti ada apa-apanya. lebaran masih lama
bo', gak boleh minta maap sekarang. tuh, jadi curiga gw sekarang,
pasti ada apa-apanya nih. ada udang2an dibalik batu nih pasti."

siyaaaaall.. om elton berdendang, sorry seems to be the hardest word.
gw udah bilang. itu kata udah keluar dari mulut gw. eh gw dibilang
culas. hiyahahahaha... salah tuh oom teorinya!

sebelnya kejadian ini adalah ulangan kejadian sore hari sebelumnya. gw
nyamperin temen arisan gw yang sudah lama tak jumpa. diakhir
kunjungan, kugenggam tangannya, cipika cipiki deh kita, and i said..
"i am sorry for any mistakes i've done." dan apa? yang gw dapet adalah
tatapan penuh tanda tanya. gyaaaaaaaa! she said, "loe bikin gw curiga
deh.. ada apaan sih? cerita bo'.. cerita... gw gak suka deh kalo loe
maennya kayak gini! pokoknya harus cerita!" lha? gw jadi tambah
bengong, disuru cerita apaan?

sigh.. susah ya prosesi minta maaf itu...
=============

*idih.. serius amat bacanya!* fiksi neeeeek... fiksi. kalo ada
kesamaan dengan tokoh/kejadian/tempat nyata; emang gak sengaja. kik
kik kik kik kik.

Saturday, March 14, 2009

the OmDongs

Posting kali ini, (masih) langsung dikirim dari mailbox saya... He
he.. the bandwidth crisis saga continued.

Minggu-minggu belakangan ini cukup menyenangkan. Nggak seperti
kepulangan pertama yang most of the time terisi dengan jetlag (beneran
itu ndak bohong!) kali ini lumayan oye. Strategi (sepertinya)
berhasil. Walau masih sering ngantuk di waktu-waktu ndak jelas dan
sempet kepikiran jangan-jangan daku tergigit chinkungunya
(naudzubillah... jangan deh yaaaa...) dan kadang-kadang serangan tidur
pun tak terelakkan. Hmm.. agak repot juga, karena udah lama hobi
tidur, jadinya bingung, ini karena pengaruh body ato emang keterusan
hobinya? Hi hi hi...

Anyway.. posting ini didedikasikan bagi the OmDongs (I am sure you
know who you are!) My last trip made me decided to write this.

Well, "the OmDongs" punya hobi arisan di Dubai untuk kemudian
diterusin beli tas di Hong Kong. Punya motto "viva de la gombal
gambil". Kebahagiaan terbesar adalah berhasil menciptakan visi dan
misi. Tentang juknis pelaksanaannya? Ah yang penting niatnya dulu....
:D

Looking back, ada yang pengen punya restoran malah jadi balon abdi
negara; yang buru-buru kabur dari kampus buat leyeh-leyeh di rumahnya
(suami-red) malah duduk lagi di hot-seat; yang pengen jadi guru malah
nguli; yang diperkirakan jadi dosen malah masuk sekolah bakulan; yang
cita-citanya careerwoman malah sudah menyempurnakan
ke-perempuanan-nya; dan yang ngakunya homesickness nya sangat tinggi
malah meninggalkan tanah airnya tercinta dan belum kembali. *doeeeng*

Well, as I believe that dreams do come true (pembahasan ttg ini lain
kali aja yak); aku juga percaya kalau manusia itu bisa jadi engga tahu
mana yang terbaik untuknya. So, let the OmDongs be the OmDongs :P

Emm.. (pake nada Irish), agak mengkhawatirkan sebenernya, karena aku
kepengen the half me-s bakalan ngerasain Indonesia yang nyaman. Dimana
orang-orangnya *setidaknya* mencoba untuk menghormati hak orang lain
dan mengerti kewajibannya masing-masing. Dimana ketika mereka membuang
sampah sembarangan itu adalah bentuk kenakalan dan bukanlah hal yang
wajar apalagi normal. Dimana ketika enggak ada orang lihat pun mereka
akan membayar permen yang sudah diambil. (Kampanye Indonesia bebas
korupsi?) Ha ha ha ha.. secara aku ini termasuk dalam the OmDongs,
agak parno juga jadinya. Is it possible? Memulai dari diri sendiri aja
udah cukup rumit (blame the devil in me, when in fact it's my own
fault!); apalagi kalo harus mulai dari orang lain. Jadi inget lagunya
abang-abang westlife... "how can I change the world, when I'm not sure
can change your mind." Proyeksi yang dilihat orang lain sama diri kita
aja bisa lain buanget (inget konsep 4 ruang tahu-tidak tahu-diri
sendiri-orang lain kan?). People followed Joker, said why so serious,
when in fact they are. Terkadang joke dianggap serius dan important
matters dianggap sepele. Don't be misunderstood, will you? But it's
okay to do that. :D

Kalo dilihat keatas, tulisan ini nggak nyambung deh... Kalimat yang
mengikuti menjegal kalimat sebelumnya. Ah... sudahlah...

Ngantuk...

Thursday, March 05, 2009

Penting Nggak Penting

Sedih rasanya waktu denger berita 2 pagi yang lalu tentang kejadian di
negeri tetangga. Makin sedih lagi waktu baca forward-an email di milis
tentang betapa kejadian *semacam* ini bukanlah satu-satunya. Kok cuma
mau sekolah aja segitu susahnya ya? Aku yang 2 kali dapet nilai E dan
dengan suksesnya di transkrip undergrad masih punya nilai D (sampe
waktu lulus, jadi satu-satunya yang punya nilai D di transkrip -->
BANGGA!) aja masih bisa jalan-jalan gratis. Thank you Alloh.

Makin sedih waktu lihat betapa berbedanya dengan waktu yang baru saja
kulewatkan di seberang benua. Nice. Untuk mendapatkan Honors, artinya
kuliah 4 tahun. Kalo kuliah 3 tahun, ya jatahnya bachelor biasa. Ah
embuhlah... sistem di tiap negara berbeda-beda. But, was it worth?

Umm... kejadian ini membuatku lebih menghargai manusia-manusia yang
memilih negara tetangga sebagai medan perangnya. Still, you don't have
to fight your war alone. When it's enuff, it's enuff. Go home. Honors
itu cuma tulisan di ijazah, bukan nilaimu sebagai seorang manusia.
Sorry dab, ijazahmu ra penting! Umm.. walaupun aku nggak boleh bohong
juga, terus terang, aku seringnya lebih gampang enjoy ngobrol sama
para MTs (Master of Traveling) :D

(Ngomong-ngomong, ijazah2 gw kemana ya? Kemaren kayaknya ada di
tumpukan diantara baju dan sepatu.)

Sunday, February 22, 2009

why on earth?

*disclaimer*
this one will be a long, winding, and quite random posting :P

====
i start to write this at 01:37. it means the perfect yesterday already passed for less than 2 hours. everyday is perfect. otherwise, this blog won't be name as such. (do i start to sound like Ms. Teen South Carolina on 2007?)

anyway, was planning to filled yesterday with lotsa stuffs. and i think i can manage to do all. yeah, slightly changed plan on the way, but heyy! that was the heart of a plan, rite? to be changed!

i successfully visited 2 museums. was planning to spend the whole day in the museums. actually i wanted to spent most of yesterday in the archaelogy museum, but alas, my heart was nearly collapsed. what's wrong with me, eh? it was REALLY a wrong tactic. maybe nobody remember my depressed story when i visited cork city gaol in 2007. yesterday was a bit worse. *darn!*

what happened?
after 10 minutes wandering around to see the prehistoric eire thingy, i decided to finish the ground floor first. it means went to the ancient ireland section. (why on earth i pick this one????!!!) the first 5 minutes is okay, trying to understand what bog was. (i still cannot understand, what the difference between bog vs peat? haven't check Uncle Google yet!) then walked to the next part, where they have some spirally woody wall. seemed fun. i went inside. and taraaaaaaaaaaa... there there.. a skeleton! (okay, i felt goosebumps now. i am THAT scared!) and the other one (WHY??? why did i go to the next room?????) a half body skeleton. *eek!!!*

i should have listen to my feeling. even before i enter the room, i felt something depressing in the air (halah!!!) believe it or not. hmmm... the experience made a major change in my plan. even when i try to calm down myself and went to the viking age room, it became more and more depressing. ummm... it felt worse than the diorama room in monjali. i literally run after that.. went out from the room and the museum for good. *shudder!*

then i just wandering around st. stephen's green. cursing myself for my coward heart.

ten minutes later, i decided to go to the art museum. well, it's an art museum anyway, surely there won't be any skeleton, right?

walk pass grafton street and stopped in front of molly malone statue. (no! i didn't peek at her over size breast.) i had to stop, because yesterday lotsa people (the news said it was more than 100,000 people) did a long march from parnel sq to merrion sq. at first i didn't realized.. because i only heard the bagpipe. hearing the sound i went to the crowd, i thought someone just perform for fun. but it was the protesters! i waited to see the long march. try to see if i knew someone in the crowd. standing in front of molly for about 45 minutes, then started to walk to o'connell. and pheeeww.. the tail of the protesters were really long. i stand for more than 30 minutes (after walking) in o'connell street. and no... i didn't see anyone i know. *hah!*

anyway, after that, i went to the art museum. feeling impressed with the HUGE building. i thought it was waaayyyyy bigger than dublin castle. feeling optimistic. nothing bad will happen. only to find my bubble of hope burst! yeah, they don't have skeleton. but the atmosphere still depressing. dark room with voices of (supposed to be) soldiers. old soldier clothes. antique (yet scary for me) statue, and stuffs. i planned to stay in the museum for 1 hour. well after the delay because the protesters were more interesting for me, i thought 1 hour until he museum close was fair enough. ha ha ha... not even close. 10 minutes, and i start to find the exit way, and become more hectic when i realized that i had to go through the same pathway to go to the exit. (if i took another way, i would have to go through different rooms. no no no!!!) and i literally run. again. phiyuuuh. i feel it in my feet fingers now.

why the atmosphere was really depressing? maybe it was just me. you know. some particular day of the month. but i don't think so. since most of the time i felt it when i visited so called museum. *sigh* it's okay for me to watch CSI. no problem in watching bones. but in the museum? eeeeeeeeekkkkk!!!

umm.. well, another perfect day. start it with a plan. felt scared at the middle. almost shed tears because of the protesters. thanking to Alloh lotsa times for all i have. a bit cheer up when playing four fingers in a range of macbooks unibody in PC World (they are sooo sexy but not yet.. not in the near future. a *bit* far, maybe!) feeling more happy post ice cream & crepes + double portion of sushi. scared again because now i remember those skeletons. *arrrrrrrggghhh! sometimes i felt an active mind is a curse!*

out now. time to recharge.



PS. i know it's J-HYD OST and kim bum is not a part of it. but still... he's in K-HYD anyway!

Sunday, February 15, 2009

terima kasih

Aku sering terkikik kalo denger cerita-cerita dari rumah, yang terus menerus meluncur via udara. Ah, Mama dan Papa. Semakin geli lagi kalau denger cerita-cerita tentang kelucuan si Adek, yang polahnya ndak habis2 ndagel e. (Nyetok dagelan seko endi, Le?)

Teman-temanku yang selalu berada disana (you know who you are), who keeps my mind sane. All the time. Being so crazily patient of me. Made my day with one funny sentence. Or one silly word. One text message. Or one full throttle email. It's an honour to have you as my journey companion all this time. Hope I didn't make you crazy, yet.

And also to my 'old' and 'new' family. Wow. I cannot express how grateful I am.

Those new journey companions. May our path cross again. One day.

Akhir-akhir ini, Ar Rahman jadi favoritku. (Bukan A.R. Rahman pencipta lagu-lagu India loh!) Semua serba nikmat. Kadang-kadang suka merinding sendiri. Kemudian muncul pertanyaan, "What did I do to get all of this? What do You expect me to do?" Ah, daripada kebanyakan bertanya, lebih baik kulakukan yang seharusnya kulakukan. I say, thank You. For letting me enjoy the privilege.

فَبِأَيِّ آلاَءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Then which of the blessings of your Lord will you both (jinns and men) deny? (Ar-Rahman)

Saturday, February 14, 2009

Friday, February the 13th

Yeah, I know today is 14.02.
Hari keramat buat yang meng-keramati. Meh!

Aku mundur 1 hari ke belakang ya, 13.02.

#1
Nemu koran gratisan di bus. Halaman terdepan.
"It's almost valentine.
Florist?
Check.
Restaurant?
Check.
Sex shop?
Check."

*bwahahaha.. teteup ya ujung2nya.*

#2
Sopir taksi pasang radio.
"...nowadays the activity (nggak perlu aku terangin kan ya?) has become mechanical...."
Dan interview pun terus berlanjut tentang korelasi pendidikan dan kekayaan terhadap "aktivitas" seseorang. Sial. Nggak diganti-ganti salurannya.

*mulai terasa nggak lucu*

#3
Di Wilton. Ngelirik sekilas berita di sky news.
Hmm... buka link ini aja.
You whatttt? 13? A father?

*Okay. Enuff.*

Not. A. Good. Day. Friday the 13th, eh? Premiere tuh hari ini.

I must give another extra thank yous to my parents for being my parents.

Thursday, February 12, 2009

Nice Surprise

Biasanya aku enggak tertarik baca email-email forward-an, apalagi kalo yang kirim itu spesialis pengirim email2 forward-an jayus ke milis. Entah kenapa, kok tiba-tiba iseng pengen nge-klik itu email. And what a surprise....

Diluar kebiasaan lagi, biasanya aku mengutuk orang-orang yang sukanya kirim email forward-an tanpa menghapus alamat-alamat email orang2 lain yang sudah terlebih dahulu menerima email tersebut. Tapi kali ini entah kenapa, malah kulihat siapa pengirimnya. Siapa sih orang pertama yang kirim email ini?

Scroll.. scroll.. scroll.. scroll.. scroll...

Banyak amat yang udah dapet email itu.

Tapi ada satu nama di bagian bawah yang seemed familiar. Hmm? Who's this..?

Buka account email lama... Voilaaaa...

My old English teacher. My last email was dated end 2002. WOW. Long time no contact Mel. Guess I'll drop an email and say hello.



Aah.. how I love sweet surprises like this.

Tuesday, February 10, 2009

Ndak Jauh Beda Ah

Bulan Februari ini jebulnya penting buat para penganut teori Darwin. Aku nggak perhatian. Pantes aja, kok sejak awal tahun begitu hebohnya posting-posting tentang teori evolusi (baik yang pro maupun yang kontra) bermunculan. (Whatttttt, ndak gaul banget sih saya??)

Anyway, ini ada artikel dari The Economist. Artikel e dhowo. (Males bacanya!) :P Yang ketangkep di mata adalah Grafik tentang Public Acceptance of Evolution. Terus, pembahasannya begini:
... In general, as you might expect, a country’s belief in evolution is inversely correlated with its belief in God. But there is an interesting twist. Gregory Paul, an independent researcher on evolution, and Phil Zuckerman, a sociologist at Pitzer College in California, have argued controversially that a belief in God is inversely correlated with the level of what might be described as the intensity of the struggle for existence. In countries where food is plentiful, health care is universal and housing is accessible, people believe less in God than in those countries where their lives are insecure. A belief in God, and rejection of evolution, they suggest, is most valuable in those societies that are most subject to Darwinian pressures.


Hoo.. jadi Amerika itu termasuk negara sangat insecure (sama ya sama Indonesia?) yang kepercayaan pada Tuhannya masih cukup tinggi (sama juga deh), dibanding banyak negara-negara di Eropa. Hmm... pantes aja waktu Pemilu kemaren isu agama ini jadi rame.

Hmm.. nggak cuma isu agama kayaknya. Keturunan (cucu dari... atau papa dari...) ternyata bisa buat mendongkrak popularitas demi menangguk suara.

My question today...
1) Kalo Indonesia masuk polling, dalam grafik itu kira-kira posisinya dimana ya?
2) Besok pemilu, enak e nyoblos opo, dab? Ada masukan? :P

Sunday, February 08, 2009

Witty Science

Aku punya temen perjalanan baru. Judulnya A Short History of Nearly Everything. Nemu di Irish Cancer Society, Cork, waktu jalan2 sama mbak Diana dan anak2; sepulang demo damai. Second, €2.50 saja (dari harga resmi £8.99). Believe it or not, this is the first book that I bought in Europe. (Beeeuuhh... ngapain aja Mbak, selama ini? Nyolongin E-book?) It's been too long. Sejak terakhir kalinya aku dapet teman yang menyenangkan. Agak jayus sebenernya, karena setelah sampai rumah, ternyata mas Widy juga udah punya buku itu, dan aku pernah baca beberapa halaman, tapi entah kenapa nggak kuterusin waktu itu. Hmm.. mungkin moodnya yang ngga pas.

Unlike those easy peasy paper back novel (yang selalu saja kubaca sekitar 20 halaman pertama--untuk menemukan introduction (biasanya bagian ini yang paling menjanjikan) dan pokok masalah (biasanya masalahnya juga jebul e mung sepele2, mung dasar e manusia eh.. tokoh dalam buku tuh sukanya muter2 dalam memecahkan masalah)--untuk kemudian loncat ke bab terakhir. Mana betah cerita muter2. Mo ke Jakarta tuh ya ke Jakarta, ndak usah pake acara ke Hong Kong dulu.) Aku sayang banget mau ngabisin yang ini. Sampe sekarang, baru dapet 3 bab. Well, sebenernya nggak jelas ding ini, 3 bab itu karena saking eman e atau saking nggak sempetnya baca?

History wrote down everything, and it depend on who wrote it. Jaman kecil dulu, setiap kali denger nama Marie Curie, aku selalu pengen kasian. Abis tragis sih, masak suaminya tercinta yang juga partner di lab, partner jalan2 keluar negeri, partner sepedaan keliling kampung, meninggal ketabrak dokar. (Iki piye to? Bukannya kagum atas prestasinya Eyang Marie kok malah nangisi Eyang Pierre?) Mmm prestasi mereka juga sering bikin aku lupa kalo ilmuwan2 itu punya kehidupan mereka sendiri, and for sure, have their own affairs. And human, always have their dark side, tinggal mau dikeluarin apa enggak.

Selain itu, banyak hal yang benar-benar diluar kekuasaan manusia. Boleh jadi seseorang itu penemu pertama, tapi dia nggak sadar. Boleh jadi dia penemu pertama, dia sadar, tapi karena birokrasi dalam urusan publikasi atau ketemu dengan orang-orang yang 'kurang tepat', jadi enggak diakui sebagai penemu pertama. Whatever the reasons were. Destiny played a lot in human's history. Karena itu, do what you like. ^_^ *sederhana banget yak pesen moral yang diambil?*

Layaknya buku, tentunya nggak sedikit pula kesalahan dalam buku ini. Still, kalimat-kalimatnya yang *gosip bangettttt!* bikin buku 'berat' ini jadi sangat menyenangkan untuk temen nunggu temen di deket kali.

Baca buku ini, jadi pengen baca buku-buku yang lain. Terus dan terus dan terus.

Saturday, February 07, 2009

The Journey: A Junior High Story

Ini salah satu lagu favorit dari dulu... Yang nyanyi 911.
Time waits for no one, as sure as the tide pulls the ocean
As sure as, the path that's been chosen, cannot be changed
In my life's destination, I searched for the explanation
For some kind of reason, for my sorrow and pain
But in my isolation I learned to listen
To be thankful for the love that I'd been given

In my desperation I swore that never again
Would I hear all the laughter of my friends and my family
A million tears that I'd cried then began to dry
In the silence of the night time
I had came to realize
A sweet inspiration filled my horizon
Gave me the heart to go on and never would give in

I'm going to love each moment, of every day and night
I'll look back to the past with the sweetest smile
For now I realize, I've been given the key to life
I've been kissed by the angel by my side

This is my journey, journey through life
With every twist and turn I've laughed and cried
As the road unwinds
This is my journey, and I've learned to fight
To make me strong enough, to lift me up, to bring my dreams alive

Ha ha ha.. jaman putih biru itu jaman mutu-mutunya. Jaman edan-edanan sama sohib-sohib itu. Jaman hobi berantem sama Mama perkara pulang sekolah harus telpon dulu sebelum nunggu bis. Jaman ngecengin kakak dan temen seangkatan. Hya ha ha ha. Oye banget nggak sih? ^_^

Terus kalo denger lagu ini, sok-sokan. Ih ini kan gue bangeeet. PeDe. Sok teu kalo perjalanan hidup itu akan sesuai dengan jalan yang dipilih. One way leads to another.

Oh yeah?

Lucu kalo inget betapa waktu itu, hampir 9.5 tahun yang lalu, aku otot-ototan sama Mama di rumah.
"Pokoknya masuk SMA sono"
"Nggak mau, maunya masuk SMA 1."
"Lho, temen deket kamu aja masuk SMA sono kok kamu maunya SMA 1? Ono opo?"
"Ya nggak pa pa, maunya masuk SMA 1 kok."
"Iki arek cilik ngeyel je."
"Percaya deh, aku nggak bakalan macem-macem deh di SMA 1. Janji. Swear."

Jiaaaaaaan... bocah cilik kok ngeyil. Padahal nggak tahu SMA 1 itu gimana. Nggak ngerti SMA 1 itu modelnya kayak apa. Sejak SMP, pathnya menuju ke SMA sono. Bayangannya ntar pake baju putih abu-abu, pulang sekolah nangkring deh di bawah poon, makan siomay. cieeeeeehhh huhuyyyy. Secara di SMA sono banyak poonnya gitu. Sederhana sekali bukan cita-citaku dulu. Setiap kali nunggu bis, kami selalu disuguhi pemandangan para pemakai putih abu-abu yang hobi bersenda gurau. Akrab banget, seru kayaknya. Sampe-sampe kami yang masih make putih biru ngeces-ngeces. *ngelap sing gabres*

Eh lha kok, terjadi sesuatu di tengah jalan. Singkat cerita, bayangan nangkring di bawah poon pun berganti. Kenaikan kelas 2 es em pe, kakak kelas terkeceng ndak masuk SMA sono. Dianya sempat terdaftar di SMA 1, begitu berita dari sohib tercinta. (Idih, waktu itu aku sampe nyolatin masnya lho! Bukan... si masnya itu masih hidup kok sampai sekarang. Sampe tulisan ini ditulis, dia masih ada di dunia ini sama calon istrinya tuh, at the other side of the pond. Waktu itu aku sholat buat bersyukur karena dia keterima di sekolah yang dicita-citakan. Yeah. Kenapa aku bersyukur ya? Padahal kan malah jadi jauh to? Ah embuh lah, pokok e dia seneng, aku seneng. Gitu aja. Ini ngecenginnya tulus kok. Nggak pengen apa-apa. Nggak pake bilang-bilang, kecuali sama sohib tercinta, soalnya dia kebagian jadi telik sandi. Suka lho, punya suri tauladan. Ini gara-gara merindukan punya sosok kakak cowok nih. *Ampuuuuuuun deeeeh!*)

Dua tahun kemudian, kelulusan SMP, bau-baunya mau masuk SMA sono. Sohib tercinta juga. Jadi aman lah kita. Sohib yang udah sekelas 9 tahun pun begitu. Makin tenang lah kita. Eeeeeeeeh... kok tiba-tiba teringat masnya. Dulu kan si masnya maunya masuk SMA 1 yak. Bukan SMA sono. Walaupun nggak masuk pun, teteup, dia milih SMA 1, bukan SMA sono. Pasti ada sesuatu dengan SMA 1.

Eng ing eng.... dan terjadilah percakapan eyel-eyelan sama Mama di atas. Bahkan saat sohib tercinta mbujuk2, "yang bener kamu masuk SMA 1, SMA 1 kan begini begitu." Cuma kujawab, "ah nyatanya mas nya dulu juga ndaftarnya ke SMA 1, bukan ke SMA sono. Berarti SMA 1 lebih cihuy. Udah, kamu masuk SMA 1 aja ya? Ya ya ya ya?" *Jijaaaaayyyyy banget nggak sih?*

So, is the happy ending is close? Yes, it is. As you know, saya masuk SMA 1. Nakalan di sana selama tiga tahun. Punya temen-temen yang begini begitu.

Sohib saya? Tetap di jalan yang benar. Kecengan saya? Yang jelas dia nggak pernah mengenyam diajar Pak Yanto di SMA 1. Mwahahahaha. Sia-siakah? Nope. I have to thank him, though. Tanpa dia nggak akan ada cerita Mama bilang, "Untung ya dulu akhirnya kamu masuk SMA 1." Ya Alloh yang mampu membolak-balikkan hati manusia, terima kasih dulu aku kebagian ngecengin dia ya. *Hussssh... membolak-balikkan hatinya bukan soal kecengan kaleeee... Ngawur aja!* Untung apanya Mah? Ya untung, karena kamu jadi begini. Karena kamu jadi punya temen-temen yang manis-manis.

Nah tuh, saudara-saudara, yang merasa temen-temenku SMA. Selamat, kata Mama, kalian manis-manis. Itu berlaku buat yang perempuan dan laki-laki lho. :)) That was my story jaman SMP/SMA. Jaman kuliah? Beda lagi petualangannya. ixixixixixixi.

See? I indeed look back to the past with the sweetest smile, sambil nyengir-nyengir malu. Hyahahahaha. Milih sekolah kok melu2 kecengan. *dudul!*

How's your story? Mind to share a piece of your silly youth thingy with me?

Trend Sepatu Saat Ini

Wow.. sejak Mr. Bush dilempar sepatu di Irak, sepertinya sepatu mulai jadi bahasa baru di kalangan demonstran. Nggak jarang sepatu pating grandil diangkat2 sebagai aksesoris spanduk saat demo.

Anyway, setelah Bapak Bush, tanggal 2 Februari yang kena giliran Pak Wen Jiabao, Chinese Premier, di University of Cambridge. Dan korban ketiga, 5 Februari kemarin, yang ketiban giliran adalah Duta Besar Israel, Benny Dagan di Stockholm University, Swedia. Who's next?

Mungkin istilah ketiban sampur akan segera dikalahkan dengan popularitas ketiban sepatu.

Friday, February 06, 2009

Things We Never Did

If you try then at least you'll see;
then you'll never regret the things we never did
Itu sepotong lagunya A1. Judulnya Things We Never Did.

Mellow lagunya. Tapi selalu terngiang kalau ada yang nanya, apa aku nggak merasa curious akan sesuatu. Kalau ada yang berkomentar, you missed a great night out. Hmmm... i tell you something. I do feel curious. But I am not regretting what I chose.

Kenapa harus travelling? Kenapa dunia ini begitu luas?
Hehe, jadi inget percakapan dengan seorang teman. Sepertinya dia agak kecewa denganku yang nggak ada perkembangan sama sekali setelah beberapa lama jauh dari rumah. Dari yang aku tangkep, sepertinya dia berpikir, kagak usah jauh2 neng, di rumah juga bisa ngomong begituan. Awalnya aku pikir, EGP, siapa situ nilai2 sini? Selang seperempat detik, ahhh.. iya, dia berhak berpikir dan mengemukakan pendapatnya. Aku mau setuju apa enggak, itu out of the equation. It's not about me. It's not about her. It's not about him. It's all about the interaction. It's all about us.

Belakangan ini aku sering capek sama diriku sendiri yang makin lama makin hobi nyampah. Makin hobi nyampah berarti makin NATO. Bosen banget, berasa anggota dewan yang terhormat aja, jago ngomong kagak ada realita. Rasanya kayak udah baca buku tentang laut dan hapal itu buku luar dalem. Tahu kalo laut itu warnanya biru dan ngerti kalo angin menyebabkan ombak. Tapi, nggak pernah pergi ke laut untuk menikmati gradasi biru lautan, nggak ngerti bau laut yang dibawa angin. Berasa jagoan buat nguliahin orang lain tentang lautan. Tough luck orang yang dikuliahin pertama kali adalah nelayan.

Well? Go to the seashore! See! Mau diterusin snorkeling, silahkan. Mau diterusin main banana boat, ya monggo. Mau kukut njuk pulang, yuuuuk mariii. Yang penting dilihat dulu ya lautnya...

Thursday, February 05, 2009

thanks for the words

Akhir-akhir ini kok aku nemu banyak banget blog2 yang berani ya? I mean, wow, walau isinya nggak seseram majalah2 yang covernya perlu disensor itu (well, sebenernya aku juga belum pernah baca itu majalah, tapi kalo covernya aja begitu, apa yang kauharapkan dari isinya, eh?)

Buatku kebebasan berbicara itu menakutkan. Karena orang-orang (termasuk diriku sendiri) cenderung untuk kebablasan kalo ngomong. Lupa ngerem. Sini asyik2 aja ngocehnya, padahal orang laen udah mabok dengernya.

Sering kali aku cengar cengir sendiri baca tulisan2 yang fun. Lucu2 refreshing berani nakal aneh gimana gitu. Abis baca jadi mumet. Seru juga kayaknya berbuat begini begitu... tapi serem aja yak idup kayak begitu. Alhamdulillah hidupku begini. Tidak perlu berbuat untuk mengerti, bukan?

Kadang-kadang kalau baca blognya orang bingung, jadi malah pengen mentung. Oalah kang... koyo ngono wae kok digawe mbulet. Alhamdulillah aku nggak kesrimpet. Orang lain udah kesasar, jadi nggak perlu ambil jalan yang sama, kan?

Nggak jarang juga nemu blog-blog yang luar biasa. Penuh tulisan-tulisan bermakna. I'll be there, somehow. ^_^

Anyway, for all writers (books/newspapers/news page/webpage/blog/advertisements/etc) thanks for sharing your thoughts with me.

PS. Artikel boybands ku kok jadinya nggak kel(u)ar-kel(u)ar yak? Hi hi hi hi

Wednesday, February 04, 2009

To School or Not To School

(Don't ask about the grammar of the Title.) :P

Dulu, aku sering terheran-heran kalau denger percakapannya bule-bule bahwa mereka belum mau menikah atau belum pengen punya anak dulu setelah menikah. Keheranan ini bertambah di hari-hari pertamaku disini, karena lebih sering aku melihat pasangan2 berumur 35+ yang dorong2 stroller (eh namanya stroller bukan sih?) berisi baby. Maksudku, kalo misalnya yang dorong2 itu pasangan sepuh, ya kan kuasumsikan itu nenek-kakeknya. 

Ternyata oh ternyata, culture and law make it that way. 

Kalo di Indonesia, misalnya dua orang bekerja, nggak jarang kita nemuin anak SD yang udah pegang kunci rumah sendiri. Pulang sekolah ya pulang gitu aja. Nggak ada orang di rumah. (Banyak juga yang terus jadi anaknya Eyang atau jadi anaknya tetangga). Paling enggak nunggu sampe jam 2 atau 4 (atau lebih sore lagi) tergantung kerjaan orang tuanya. Well, hal ini ilegal disini. Anak berumur dibawah 16 tahun, nggak boleh ditinggal sendirian di rumah tanpa pengawasan. 

Pernah nih kejadian, ada temen dateng dari Utara (UK). Terus sorenya pulang, berhubung kesorean, diperhitungkan dia sampe rumahnya sekitar jam 23-an. Nah, untuk njemput dia di stasiun, suaminya harus mbawa 2 orang anaknya (15 & 10 tahun). Well, pilihannya itu atau minta tolong childminder. Minta tolong childminder artinya ekstra duit lagi. (Nggak kaya' di Indonesia, titipan aja tetangga... gratis bo'. Ato malah anaknya dikunciin di rumah? Ah cuma ke stasiun, perginya nggak sampe 30 menit ini.)

Waktu itu aku nanya, lho, yang gede kan udah 15 tahun, apa ya nggak bisa njagain adeknya. "Weeee... nggak boleh itu, ntar kalo ketahuan social service anakku bisa diambil. Ketauan tetangga, bisa dilaporin sama social service." kata temenku sambil pasang tampang horor, seolah-olah aku baru aja kasih ide supaya dia nyemplung Liffey River di musim dingin.

Jadi ya wajar aja kalo terus ada cerita banyak orang tua harus stay di rumah karena sekolah ditutup (berita di sini, sini, sini). Lha piye? Kalo nggak sekolah, berarti anaknya harus dijagain. Itu atau mbayar childminder yang mahalnya naudzubillah. 

Tapi kok nggak sedikit yang ngamuk-ngamuk ya? Bukannya seneng bisa mbolos? Kan lebih enak ngumpul sama anak2 to? Lagian kalo pengen kerja, kenapa nggak kerja sama aja ya? Misalnya 10 rumah tangga gitu. Yang 7 kerja, yang 3 jaga anak. Giliran gitu. 

Tuesday, February 03, 2009

Where the Wind (not) Blows

Phiyuh, hari ini Dublin diguyur hujan salju. Alhamdulillah. Bisa hujan-hujanan sampe gemeteran juga akhirnya. Asin. Seneng lihat anak2 tetangga pada lari-lari di lapangan sambil balang2an bola salju. Pengen ikutan, tapi inget umur, jadi malu sendiri. Ha ha ha. Padahal sini kan juga masih imut2.

Ngomongin tentang anak-anak, jadi inget kemaren nemu ini:



Seneng banget waktu nemunya. Kenapa? Karena beberapa minggu yang lalu, mbak Di sama aku sempet terkaget2 sama tontonannya anak-anak di TV. Di programnya BBC for Kids ada acara lagu-lagu menjelang natal. (Yeah, namanya menjelang natal, nggak bisa dihindari program-program seperti itu, jadinya yang tua2 harus siap sedia.) Di acara itu yang nyanyi anak2 seumuran TK or SD kelas 1-2 an lah. Pokok e masih percil2 gitu. Yang bikin kaget, lha kok diantara yang nyanyi lagu-lagu puji2an ada nyelip anak-anak yang jilbaban. Nyanyinya semangat lagi. Ouuch!

Sampe sempet terkeluar kata-kata, "Deleng wae, sesuk anak ku ra bakal dak tukokno TV." Well, setelah dipikir-pikir mungkin agak drastis juga kalo begitu, karena TV pun masih bisa dilock dan tinggal masang discovery channel 'n co., acara2 semacam How It's Made won't be that harmful. Tentu saja statusnya BO. Hmm.. kalo makin banyak acara-acara kayak video di atas, it will be great for the young kids, indeed. Anak-anak kan seneng banget nonton Mr. Tumble atau Blues Clues. Konsep video ini mirip sama acara2 itu. Ya tapi jangan banyak-banyak juga sih. Ntar kapan baca bukunya?

Owh ada lagi, yang ini juga seru, buat yang agak lebih gede umurnya:



I let my imagination wondering back and forth. Hmm... dulu jaman aku kecil, tontonanku Kamen Rider, Power Rangers, Doraemon. Sekarang jadinya kayak begini. Pencinta jurus Pedang Matahari dan Pintu Kemana Saja. Kalau situasi yang kondusif bisa lebih berkembang, the next generation will be more than great! Insya Alloh.

Denger-denger ada mesjid di Jogja yang udah punya TV komunitas ya? Masih jalankah?

PS. Maaf buat yang nggak pake Firefox ya. Kemaren akunya iseng-iseng ngerubah template blog. Ternyata pake XML terus kebetulan lagi templatenya pake bahasa Spanyol. Hi hi hi, jadinya ya scriptnya udahlah berantakan masih tambah kacau balau pula. Kayaknya cukup rapi kalo dibuka di Firefox. Well, at least di Firefox ku sama Bung2 sih kelihatan nggak berantakan2 amat. Walau kalau dibuka di Safari, bleeeh... kayak kapal pecah.

Monday, February 02, 2009

Gaduhnya Isi Kepala

~~~mohon maaf sebelumnya, serial boybands yang dijanjikan belum bisa di issue~~~

Well.. well.. apa kabarnya dunia pagi ini?
Kemaren saya habis ngomel2 di blog sebelah, jadi nggak perlulah ngecipris juga disini.

Okay, serial boybands (yang nggak penting itu) ditunda paling enggak 2 hari ya... Karena hari ini dan besok, insya Alloh, aku mau posting yang sedikit lebih berguna (baca: lebih bikin pusing).

Jalan-jalan kemaren cukup produktif. Lumayan memuaskan lah. Selain dapet gosip-gosip simpang siur dari abad ke 18/19, salah satunya juga dapet ini.

Apakah 'ini'? Ya dibuka dong link nya. Apa ya perlu dikasih tau siiiiii? :P

Highlight dari link tersebut adalah scientists discover brain area linked to pain resistance during intense religious experiences. Sorry, susah cari diksi yang pas ke bahasa Indonesia. Hasil dari risetnya berhasil menunjukkan untuk pertama kalinya, bahwa agama, misalnya, dapat mempengaruhi perkembangan dan penggunaan bagian2 otak. Penelitian melaporkan kalo orang yang taat beragama akan merasa bahwa rasa sakit itu bukan siksaan dan ketika teringat pada agamanya maka dia akan merasa rasa sakit tersebut lebih tertahankan. Eksperimen ini dicobakan ke 12 orang penganut Katolik yang taat dan 12 orang Agnostik/Atheist. (Kalo mau baca naskah aselinya, japri aja ya).

Ngomong-ngomong tentang atheist nih, aku rada heran aja, tiap kali nemu buku yang menarik, kenapa ujung2nya rata2 pengarangnya outspoken atheist ya? Seru sih. Karena sambil baca terus sambil latihan silat. Silat lidah di dalem otak pake jurus counter strike (?!) Sisi negatifnya? Jadi lebih cepet capek. Bacanya 1 bab, browsingnya berjam2. Ada nggak sih buku2 ilmu pengetahuan populer yang pengarangnya Muslim? Jangan sebut Harun Yahya ya... itu mah aye juga tahu.

Sunday, February 01, 2009

Sepertinya (sedikit) tentang Boybands

Malem-malem gini.. eh udah pagi ding, aku ketawa2 sendiri kayak Mak Lampir. Mweheheheheh...
Cekikikan kayak Kuntilanak... ixixixixixix... Nggangguin orang2 yang pada tidur; well sebenernya yang udah tidur baru satu orang sih, yang 2 ekor belom pulang. Tauk ntar pulang tauk masih nyantol di pub.

Anyway..diriku cekikikan gara2 nemu harta *bukan* karun di youtube. Apalagi kalo bukan video clip2 lama boybands2 asal Enggres dan Eire. D'oh! Orang Indonesia dan orang Asia itu memang luar biasa sadisnya kalo lihat bule. Tampang bau bule dikit aja udah histeris. Sumpe deee! Sereeem. Kalo diinget2, kasiyan juga tuh bule2 personil boybands. Bleh, dinegaranya kalo ketemu fans paling cipika cipiki, kasih tanda tangan, basa basi "hey... what's the story lads.. blah blah" kalo di Indo? di tereakin, di jambakin, di cubitin, ditowel2, hiiiiiiii... resiko pekerjaan? i don't think it's worthed. Pensiun aja Bang, jadi artis. Yang paling heran yaaaaaa... kenapa kalo meet and greet tuh cewek2 pada ngasih boneka? Heran deh! Mungkin kalo dikoleksi, tiap2 personil boyband itu punya satu container penuh boneka. *geleng2*

B.O.N.E.K.A! Nggak ada yang laen, Jeng? Yang dikasih itu cowok. Halooooo! Kagak macho amat sih? Walaupun mereka kalo nyanyi mendayu2, itu maksudnya buat ngerayu, bukannya bermaksud untuk berdeklarasi mereka itu cowo' letoy yang doyan boneka! (Eh tapi di Dedek juga doyan tuh sama boneka, tiap2 dikasih ceweknya boneka. Heran, ini yang salah yang cewek pa yang cowok yak?) Atau mungkin aku ngomel2 nggak jelas gini, karena aku pada dasarnya nggak gitu suka boneka? Well, I do like it, sometimes, as long as they are not in my bed!

Sampe dimana tadi? Ah ya, sampe bagian sadisnya para fans! Suatu hari, pikiran gilaku pernah nyeletuk, mungkin anggota boyband yang jadi doyan sesama cowok itu jadi begitu karena saking gilonya sama perilaku cewek2 kali ya? Oh seraaaaaam... dia merasa nggak bisa *cowok* lagi gitu. Terus jadi melambai deeeeeeeeh. Ngelantur ih!

Ngeliat video2 kuno itu, tiba2 aku merasa sama kunonya sama video2 itu. Dulu suaranya Ronan nemenin jaman2 puber putih biru. Suaranya Bryan (of Westlife-who else??) mewarnai masa2 pemberontakan putih abu-abu. Time flies, eh?

Life has so many offers in a very short party. Even when my appetite crawl for more, I would happily abandon the blink blink glittery starter for the best main course that the Master offers. After all, human cannot have it all, rite?

PS. Sepertinya ini akan jadi awal dari sebuah seri... cissss... bikin episode, emang sinetron? Hmm... serial boyband... seru kali yaaaa?

Saturday, January 31, 2009

Emang Harmful?

Ada apaan sih sama Uncle Google?

Heran deh... cuma cari lyric doang. Bukan mau buka2 situs dewasa *d'oh!*

Anyway, pas akhirnya aku klik link ke youtube, masuk ke halaman peringatan pula.

Padahal ya udah masuk youtube. Youtube bagian dari google kan ya? Masak ya harmful?

*iki ono opo to???* Nggak boleh jalan2 keliling web po?


Update 3 February 2009,
artikel ini memberi konfirmasi, kalo memang si Uncle Google yang bermasalah saat itu. Not my mac. Not my softwares. Obviously not me. Yes, human error indeed.

Friday, January 30, 2009

Anakku bukan Anakmu

Naudzubillah. Sinetron banget ya judulnya posting ini! Makin sering baca berita, makin aneh berita yang muncul. 

Let see what we have today:
Rise in pre-natal paternity test. (Beritanya: ini dan ini.)
Gyaaaaaaaa... opo meneh iki?
Menurut beritanya, ratusan paternity test dilakukan ketika bayi masih di dalam rahim. Siapa yang melakukan? Anak sekolah? Janda? Para perempuan single? Nope.. Pelaku terbanyaknya adalah istri2 yang pernah melakukan affair. Oh my... oh my! 

Katanya lagi, beberapa laboratorium enggak mau perform test ini karena takut si bayi akan diaborsi kalau hasilnya menunjukkan kalo si bayi bukan anak dari si suami *hyuuuuh... mbuleeeet!* Well.. well; just FYI, aborsi itu legal di Inggris dan enggak legal di Eire. Some people especially fly to UK just to abort. Eduuuuuuun!

Sunday, January 25, 2009

A Crazy World, Indeed

Hari Kamis dan Jumat kemaren, tumben-tumbenan aku kebagian koran pagi gratisan. Seperti biasa, yang dibuka adalah bagian surat pembaca. Dan kaget juga waktu ada kejadian seperti ini; liputannya ada di sini dan sini.

Ini pertama kalinya perempuan menjadi terpidana dalam kasus incest di sini. Manusia sekarang ini udah bener-bener sakit. Kemaren di Austria, Bapak ke anaknya; sekarang Ibu ke anaknya. Kalo merhatiin TV show macem Maury dan yang sejenis, kita bakalan ngelihat banyak nih yang beginian. Serem oi. Tapi, berhubung banyak orang meragukan kebenarannya--alias banyak yang bilang beritanya dilebih-lebihkan-jadinya kadang2 aku nggak percaya juga. Well, kejadian di Austria dan Ireland ini kisah nyata. I mean, bukan untuk konsumsi TV shows. Ini masuknya ke real news. Gay marriage sudah mulai jadi barang umum. Diakui dan diberitakan dengan nada positif. Entah, apa beberapa tahun lagi makin banyak kasus incest yang keluar ke permukaan. Naudzubillah.

Ah, kembali ke surat pembaca, ada seorang pembaca yang mengemukakan rasa malunya sebagai tetangga keluarga tersebut. Dia aware kalo anak-anak dari keluarga tersebut nggak terurus dan lusuh. Tapi dia merasa bukan pada tempatnya untuk mengajak anak tersebut ke rumahnya buat dimandiin atau dikasih makan. Karena menurut dia, sudah ada sistem yang mengurus itu; bahkan ada kunjungan dari dinas sosial. It's a private matter. Tentang incest-nya, dia bilang, dia nggak aware, karena itu kejadian ada di dalem rumah. But still, she felt the community had failed these kids. Lebih2 lagi government. Jadi ikutan sedih, besok itu anak2 gedenya kaya' apa ya? I mean kejadian ini pastinya traumatis banget dong.

Kalo inget di Indonesia, betapa guyupnya ya. (Eh di lingkungan rumah dan sekolahnya Yas juga guyup ding; kemaren diceritain tentang semua anak di sekolah Yas & Rana dibawain surat dari kepala sekolah; isinya pemberitahuan bahwa lagi ada wabah kutu rambut di sekolah, mohon orang tua ngecek anak2nya; untungnya anak2 itu ternyata bebas.) Kadang-kadang anaknya tetangga aja bisa dinasehatin sama tetangga yang lain. Dikasih makan pula. Jadi orang tuanya banyak. Guru di sekolah pun jadi orang tua, seharusnya. Well, sebenernya ini sudah mulai bergeser juga, sayangnya. Ada beberapa guru yang udah nggak mau lagi jadi 'orang tua' pengganti ketika di sekolah. Atau kalaupun jadi 'orang tua' ya kalo pas happy event aja. Mudah-mudahan, masih banyak pendidik yang enggak seperti itu. Mudah-mudahan masyarakat lebih aware lagi sama kejadian-kejadian di sekitar.

it's 68% gone

Hump.. I lost my English. I think. I am sure it is. Gone. Lost. I hope, for the sake of *cough* my bright future *cough*, it'll back sooner than later. :P

Kok?
Iya, misalnya aku ngomong 1 kalimat. Setelah selesai itu satu kalimat dan aku mingkem, otakku langsung ngomong: "ngawurik.. grammarnya dihancurkan berkeping2." atau malah "edanik.. it didn't make any sense." ck ck ck.. kasian temen2ku itu. bahasanya kuhancurkan. ah, untungnya mereka masih mengerti apa yang kumaksud. atau malah mereka ikut andil dalam menghancurkan kemampuan berbahasa Inggrisku? Lha? Yoi, karena mereka kalo ngomong kaya maling dikejar garda, cuepet banget. Terus sebagian yang lain bukan native; jadi ada English ala Indian, English ala Polish, English ala Italian, English ala Spanish, English ala Peruvian, English ala Greek, etc., the list is long. By the way, I love those English ala Spanish most. ^_^

Kejadian lain, aku nonton pilem Indonesia dengan subtitle bahasa Inggris. Ada dialog begini, "ih asem rasanya." Terus di subtitle tulisannya begini: "It's bitter." Nah, segera muncul dialog di otak: "Well, that was weird, bitter means pahit. Kalo asem itu kan acidic taste, acid. *zzzzziiiiiinnnngggggg... otak berhenti bekerja 0.5 detik* bego! asem itu kan sour!"

Friday, January 23, 2009

girls' talk

jadi terharu baca berita ini. gentlemanly behaviour. mmm.. pasti akan kurindukan.

habis ngobrol sama temen. biasaaaaaa, girls' talk. kami sependapat kalo perbuatan-perbuatan kecil seperti: bukain pintu, kasih jalan, ngalah, nganterin pulang, nemenin jalan ke halte bus, TANPA PAKAI DIMINTA dan ATAS KEMAUAN SENDIRI, itu sangatlah menyenangkan hati kami dan yang terpenting, perbuatan seperti itu tuh manly banget.

di Indonesia? kalo nggak salah hitung, jari satu tangan nggak habis buat menghitung orang2 yang aku tahu (yang laki2 tentunya) yang punya perilaku begini. sepanjang ngobrol beberapa kali kami jatuh heran. Indonesia itu kan mayoritas muslim ya,dimana diajarkan posisi perempuan untuk dilindungi dan dihormati. tapi... kok?

(tiba2 kami malah sama2 menghela napas... "pasti ntar dijawabnya, kalo mau dihormati dan dilindungi itu ya harusnya........" lah, semua2 kok pake syarat? there's no free lunch, indeed, tapi apa salahnya kadang2 memberikan sebagian lunch kita atau mbeliin orang lain lunch-sehingga-ada-free-lunch-untuknya.)

hmm... bocoran hasil girls' talk kali ini....
  1. kalo pergi bareng, pulangnya mbok ya dianterin. apalagi kalo malem. dipikirnya pulang malem sendirian itu nyaman po? ditolak nganter? aaaah.. basa-basi. anterin aja. biasanya yang suka 'diperlakukan' kayak begini nih yang posisinya 'cuma temen'. coba kalo sama kecengan. blah. nggak minta dijemput aja, pasti dijemput2. 'cuma temen' sama kecengan pentingan mana sih? sepertinya memang lebih penting kecengan. *sigh*
  2. kalo pergi naik mobil bareng atau masuk kemanapun yang ada pintunya (kecuali masuk toilet); ya pintunya dibukain gitu. menyenangkan hati orang lain, apa beratnya sih?
  3. respect.. respect.. respect.. ^_^
  4. woi, kalo nyebrang jalan, ya cari posisi. jangan ninggal kabur, apalagi malah dalam posisi 'berlindung'.
  5. bercanda sangat dianjurkan, tapi kalo cruel; mending nggak usah ngomong deh.
  6. dst....
contoh kasus:
pernah, suatu kali aku nggotong barang lumayan berat.
ditawarin: "sini, aku bawain barangnya."
"nggak usah, makasih, ini berat." --> basa-basi; lalu:

a.) 'oh ya udah.' dan jalan melenggang kangkung. besok2nya bilang:"kemaren mau ditolongin nggak mau."

b.) nggak banyak omong, langsung diambil alih aja barangnya.

nah. tuh. yang manakah dirimu?

jangan sampe udah berbuat (a) terus pake ditambahin: "katanya emansipasi, feminis."
*siapa yang feminis?*
*kalo emansipasi begitu caranya, besok melahirkan ya masnya?*

nggak heran kalo belakangan banyak perempuan mendadak *sok* independen. lha mau dependen sama siapa? *halah*

Wednesday, January 07, 2009

random rambling no 1

around the world in 80 days we sailed the seven seas,
a thousand nights and one and 40 more in fantasies,
the prophecy of destiny is falling falling falling,
and calling out to me

a piece of sarah brightman's until the end of time lyric.

- - - - - - - - - - - - - - - - - -
once upon a time in a neigbouring kingdom, a kid was sitting near a lake, when a passerby pilgrim suddenly sit beside him. the kid was whispering his head out about his deja vu that he couldn't even understand; it come relentlessly enough to make him curious.

the pilgrim then said, didn't you remember your own words? trail your way, young man.

- - - - - - - - - - - - - - - - - -
why is it easier to communicate wired than wireless nowadays?? i felt less human, sometimes.