Di atas pohon cemara, burung kutilang bernyanyi;Setiap kali denger lagu ini, setiap kali pula ada perasaan sedih yang muncul, pelan-pelan. Setelah diingat-ingat, kenapa ya? Ternyata I should've thanks to my Mom about this. *sarcasm_detected*
bersiul-siul sepanjang hari, dengan tak jemu-jemu
Jadi ceritanya, jaman masih kecil dulu, setiap kali sebelum tidur, Mama selalu mendongeng. Entah itu dari baca buku atau hasil mengarang indah. Suatu siang, aku susah tidur, kayaknya Mama udah capek karena segala macem diceritain, eh anaknya nggak tidur-tidur juga. Akhirnya Mama cerita tentang Burung Pipit. Aku rasa itu ceritanya terinspirasi dari lagu Burung Kutilang dan lagu Kupu-Kupu yang Lucu.
Inti ceritanya adalah tentang burung pipit yang cari makan buat anaknya. Tapi anaknya nggak kenyang-kenyang. (Kayaknya nyindir aku yang nggak tidur-tidur seh. *sensi* Hih!) Si Burung Pipit ini terbang kesana-kemari sambil nyariin makan buat anaknya. (Inget: 'Kupu-kupu yang lucu, kemana engkau terbang. Hilir mudik mencari bunga-bunga yang kembang.') Pokoknya intinya ketika si anak Burung Pipit hampir kenyang, Ibu Burung Pipit karena kecapekan terus malah jatuh dari sarangnya. Mati deh. Terus anaknya sedih sambil bunyi trilili.. lili..lili..lili...
Dengan cerita seperti itu, bisa ditebak dong, endingnya bukannya aku tidur, malah aku nangis mimbik-mimbik. Kasian sama anak Burung Pipit dan ibu Burung Pipit yang nasibnya tragis. Tak pikir-pikir sekarang, I should've sued my Mom for telling me such stories xD Itu menyedihkan banget. Dua puluh lima tahun berlalu dan aku masih inget dong ceritanya. Haha!
Moral of the story: jangan pernah bikin cerita sedih buat anak kecil. It'll haunt them for life. Tapi bisa bikin ngga bandel juga kali ya? Emm.. bandel ding, tapi nggak pake amat. xD
No comments:
Post a Comment