Thursday, July 22, 2010

k.e.n.t.a.n.g

k.e.n.t.a.n.g

(siapa sih yang bikin istilah kentang nih? oh iya.. si tante yang
belum menikah itu.)

Beneran kentang nih hari ini.

Sedikit update tentang bulan tujuh.. ternyata benar, ada kejutan di
bulan tujuh. Mengejutkan? Well kinda. Didn't see it coming this fast.
Menyenangkan? Mungkin. Eh salah. Harusnya dijawab dengan aura
berbinar-binar *SANGAT!* (tapi sinar matanya sedikit menipu)
wakakakakak... Kalo kata Om Jimbo; semua itu harus dihadapi dengan
senyuman (iyeeee... puter terus tuh lagu, paling abis gitu dirinya
disambit pake sandal jepit). Kinda miss those two rascals downstairs.
Hmm... the honeymoon phase is not even begin yet, but the creepy story
is all over the place. Sebenernya aku ini dipindahin kemana sih? Ke
lantai lain atau ke rumah hantu? Ha ha ha.. *ngaco aja...

Oh iya, minggu kemaren pulang ke rumah (ya iyalah pulang ke rumah;
emang pulang kemana lagi?). Dijemput ama si Gembul.
"Uffftt.. bau rokok, Mbul." (dulu: bakalan masih ditambah dengan
kuliah tentang rokot etc etc).
*Ya iyalah... kamunya lama.* (dulu: masih ditambah dengan ngomel,
terus nadanya makin lama makin tinggi.)
"Ya maaf... kamunya juga baca SMSnya ngaco." (dulu: masih diterusin
dengan kata-kata yang berawal 'makanya...')
*Hmm...* (dulu: biasanya dimulai dengan kata 'suka-suka aku.... dan
terusannya panjang).
Weird conversation, I know. Tapi dulu... well, waktu aku masih di
rumah, even percakapan seperti ini bisa memicu perang. Mungkin karena
dianya sebel karena aku cerewet. Dan akunya sebel karena dianya ngaco.
Kemarin? Not happened. Mungkin kami saling belajar bertoleransi dengan
lebih baik lagi. Mungkin jarak yang jauh dan waktu yang sempit membuat
usaha kami untuk saling mengerti itu lebih efektif dibandingkan dengan
ketika kami berbagi kasur atau berbagi lincak di depan TV. Atau kami
sudah cukup bosan untuk menunjukkan kasih sayang dengan smack down? I
dunno.

Terus ketemu ama Princess of Kerotia dan berbagi kisah yang tak
kunjung berakhir dengan happy ending. (Yang sabar yaaaaa....)

Terus ketemu juga ama the Widy's. Which remind me that, semua
keputusan diambil dengan sadar. Sadar-sesadar-sadarnya. Kalo kata
Robert Frost, I picked the road less travelled.

So? Kentang sih tetep kentang. But am not the purple one. ;)

3 comments:

okta zaida said...

kentang apa artinya, non? roaming neh!

sunett said...

kentang adalah kentang...
samakan saja dengan kata *smurf* :P

bung2 said...

Jadi, "k.e.n.t.a.n.g" apaan, Sun? *pekok.tw* @_@~~~

Hmmm...tak ada yang weird menurutku. Aku sepakat dengan apa yang kau sampaikan, Sun. Both of you don't even have enough time to waste [anymore]. Toleransi adalah sinonimnya. Xixixi...[*started to imagine how my first-homecoming-in-two-years is gonna like ~~~]