Thursday, November 04, 2010

Merapi dan Pompeii dan the Storms in my Brain...

Pagi ini nonton berita tentang erupsi Merapi yang makin dahsyat saja intensitasnya. Pagi ini, bakda Subuh, ternyata merapi nggak cuma batuk-batuk lagi tapi sudah erupsi tiada henti.

Dan yang terbayang di kepala, tiba-tiba adalah hilangnya satu peradaban. Pompeii. I know, ini berlebihan. Cuma tiba-tiba saja terlintas di pikiran. Bagaimana kalau tiba-tiba ada semburan awan beracun, yang bikin orang-orang just die tanpa sempat berbuat apapun. Mungkin juga orang-orang itu ter-suffocate dengan hujan abu tebal. Well, orang-orang di Jogja masih punya waktu untuk mobilisasi. (Tapi bukankah orang-orang Pompeii itu juga punya waktu beberapa hari untuk menyelamatkan diri? I mean, si Gunung Vesuvius itu kan ngga tiba-tiba njeblug gitu aja kan? Masih ada waktu, tanda-tanda, dan lain sebagainya).

Anyway, berangkat dari situ, datanglah saya ke Guru Wiki. Baca-baca-baca. Dan ada hal-hal yang menarik, seperti misalnya waktu pertama kalinya Pompeii ditemukan (yang ditemukan gorong-gorong yang ada gambar-gambar yang nggak pantes dilihat pada masa 1500-an) dan kemudian dikubur kembali sama yang menemukan.

Interesting. Di satu sisi, hal ini merugikan bagi ilmu pengetahuan, gimana engga? Kan yang bisa dipelajari lebih awal malah ditutup aksesnya. Tapi di sisi lain, mungkin ini adalah satu langkah yang maju ke depan. Dengan demikian sejarah tidak dinodai dan dihapus. Si gorong-gorong penuh gambar ini ditutup dengan harapan penemu selanjutnya adalah orang yang lebih berpikiran terbuka, sehingga bisa mengoptimalkan ilmu dari apa yang ditemukannya.

Whoa... kaya' baca buku Cinderella yang ada pilihan-pilihannya ya? Salah-salah bukannya dapet Prince Charming, eh malah masuk sumur. Tapi itukan pilihan. Belum tentu juga dapet PC terus bisa happily ever after, bisa jadi di sumur itu malah ketemu sama Sinbad. (Loh?)

Mungkin itu sebabnya bagi sebagian orang, meminta 'petunjuk' dari yang punya hidup itu penting. Sebagai manusia biasa, tentunya, kita tidak punya ilmu yang luas untuk melihat dan mengerti massive big plan-Nya yang sudah sempurna.

*jangan ngomong doang, Nett.

3 comments:

okta zaida said...

semangat Net! ^^

bung2 said...

The storms really are struck into your brain, Sun. How's everything at home...Tante Sari, Oom Iwan and Ryan? I hope everyone is fine.

sunett said...

@ OZ: Semangat!!

@ bunge': storms.. blizzards.. you name it lah ;)
Alhamdulillah.. everyone is OK :D