Tuesday, July 28, 2009
Free Stress Zone, Mau?
I don't get it. Disaat dimana-mana orang lagi butuh melepaskan diri dari stres, malah ada yang menawarkan Zone Stress Gratis. I wonder, apa ada yang mau (dateng)? Masih bertanya-tanya apa ada yang mau beli (kaos)?
at
09:50
Sunday, July 26, 2009
Perjalanan Terpenting
Setelah kemarin gagal sampai di Taman Mini tepat waktu, hari ini aku dan Nita memutuskan cabut lebih awal dari acara walimahan. Berhubung ternyata kami berdua sama-sama belum ahli dalam bidang perbiskotaan ibukota, jadinya harus tanya sana sini berkali-kali. As we do believe in every good things happen to those who work on it, it happened! :)
Sukses turun di pintu utama TMII, artinya kami masih harus jalan sekitar 1.5 km ke tempat tujuan.
"Salah turun ya kita, jalannya agak jauh."
"Gak papa wis, sekalian olah raga."
Jalan...
Jalan..
Jalan.
Waktu hampir sampai di loket pembayaran, tiba-tiba dari belakang ada suara:
"Mau masuk Mbak?"
"Iya Pak." Jawab kami berdua agak heran, lha udah jalan sejauh ini mau kemana lagi kalau nggak masuk TMII.
"Nih Mbak, ada undangan, biar masuknya nggak usah bayar." Kata Bapak yang naik sepeda motor bareng istri dan anaknya sambil mengeluarkan undangan dari tasnya.
"Alhamdulillah."
Kalau udah jodohnya ya nggak kemana. Kemarin kami gagal sampai TMII karena pilihannya adalah ngejar waktu nonton film yang dimau atau ngejar waktu sholat.
Finally, dapet juga nonton filmnya. "Journey to Mecca", film 70mm berdurasi 45 menit yang rilis tahun 2009 ini keren banget. Bercerita tentang perjalanan Ibnu Batutta yang pengeeeeen banget ke Makkah. "Perjalanan ke Makkah adalah perjalanan terpenting dalam hidup seorang muslim. Jika aku harus mati, biarlah aku mati dalam perjalanan ke Makkah." Film yang antara lain didukung sama Perpustakaan King of Saud dan National Geographic ini pengambilan gambarnya keren. T.O.P.B.G.T.lah pokoknya. Yang lagi di Jakarta, dan punya waktu ke Keong Mas, jangan lewatkan deeeeh.
"Labbaikallahumma labbaik."
Sama-sama mempersiapkan diri untuk perjalanan terpenting kita yok. :D
Sukses turun di pintu utama TMII, artinya kami masih harus jalan sekitar 1.5 km ke tempat tujuan.
"Salah turun ya kita, jalannya agak jauh."
"Gak papa wis, sekalian olah raga."
Jalan...
Jalan..
Jalan.
Waktu hampir sampai di loket pembayaran, tiba-tiba dari belakang ada suara:
"Mau masuk Mbak?"
"Iya Pak." Jawab kami berdua agak heran, lha udah jalan sejauh ini mau kemana lagi kalau nggak masuk TMII.
"Nih Mbak, ada undangan, biar masuknya nggak usah bayar." Kata Bapak yang naik sepeda motor bareng istri dan anaknya sambil mengeluarkan undangan dari tasnya.
"Alhamdulillah."
Kalau udah jodohnya ya nggak kemana. Kemarin kami gagal sampai TMII karena pilihannya adalah ngejar waktu nonton film yang dimau atau ngejar waktu sholat.
Finally, dapet juga nonton filmnya. "Journey to Mecca", film 70mm berdurasi 45 menit yang rilis tahun 2009 ini keren banget. Bercerita tentang perjalanan Ibnu Batutta yang pengeeeeen banget ke Makkah. "Perjalanan ke Makkah adalah perjalanan terpenting dalam hidup seorang muslim. Jika aku harus mati, biarlah aku mati dalam perjalanan ke Makkah." Film yang antara lain didukung sama Perpustakaan King of Saud dan National Geographic ini pengambilan gambarnya keren. T.O.P.B.G.T.lah pokoknya. Yang lagi di Jakarta, dan punya waktu ke Keong Mas, jangan lewatkan deeeeh.
"Labbaikallahumma labbaik."
Sama-sama mempersiapkan diri untuk perjalanan terpenting kita yok. :D
at
18:29
Thursday, July 23, 2009
Selamat Hari Anak Indonesia...
Pagi-pagi baca koran, baru sadar kalo tgl 23 Juli ini adalah Hari Anak Nasional. Penting nggak penting sebenernya. Karena ada nggak adanya hari ini nampaknya nggak berpengaruh banyak sama kondisi anak-anak kita.
Anyway, kasihan ya anak-anak jaman sekarang. Nggak punya lagu anak yang lucu-lucu, ndak bisa playon di sawah, nyusur kali, nguluk layangan di lapangan, etc. Nonton tipi yang tayangan anak pun iklannya naudzubillah.
Malam ini tangan nggak bisa lepas dari remote TV, setelah beberapa hari nggak masang TV akibat kebosanan pada siaran TV yang memuncak, akhirnya nonton lagi. Kenapa nggak bisa lepas dari remote? Nggak bisa menikmati satupun acaranya siiiih. Sinetron, sinetron, sinetron, film lepas ala sinetron, berita pemilu, berita bom, sinetron, iklan, kids' choice award.... (More about sinetron later.)
Aku mau nulis tentang acara not-so-like-Kids' Award di salah satu setasiun TV. OMG. Cuma nonton beberapa menit, dan sudah begitu banyak nilai minusnya (sepertinya kalo nonton lebih lama juga tetep bakalan minus, sulit sekali untuk berpositif thinking!) Pembawa acara yang pakaiannya begitu mininya sampe keliatan dalemannya, konsep acara yang nggak 'kids' banget. Ini Kids apa Teens? Mosok Kids dikasih lagunya Vierra? Saat Terakhirnya ST12?? I really don't mind kalo penontonnya teenagers. Oh ada lagi, nominasi aktris wanita terbaik: Luna Maya, Shireen Sungkar, Agnes Monica, Cinta Laura. Weeeeeeee??? Iki sing anak-anak endiiiiiiiiii????? AAAAAARRRGGGHHHHHHH GGGRRROOOOAAAAAARRRRR!!
Dan ketika mbak Luna Maya diumumkan sebagai pemenang, Olga pun ikutan narik2 mas Ariel buat nemenin mbak e ke atas panggung untuk menerima award. Lebaaaaay nih orang satu, nggak penting banget deeeh, yang menang sapa juga. Daaaaannn.... masak anak2 itu dikasih aba-aba untuk bilang "cium cium cium...." Gyaaaaaa.... Luna yang tadinya udah bilang, ini anak-anak lhoooo... akhirnya cipika cipiki sama mas e. Weeeeee, langsung puyeng dan skip to another channel. GYAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!! Poor those children.
Now, on one of my favorite topic, Sinetron. Ampuuuuuun. Indonesia dijajah Isabella aka Manohara. Begitu banyak sinetron isinya ke-jiran2an. Dengan cerita full KDRT. Ngeri aku ngebayangin besok anak-anak yang nemenin ibu-ibunya nonton sinetron2 macam itu gedenya kayak apa. *sedih*. Bintang-bintang sinetron itu perasaannya gimana sih? Do they shut their feeling? Money matter, eh? Mbok bikin cerita tentang kehidupan orang-orang diluar Jawa. Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Timor, Papua, dsb.
Duluuuuu, jaman TVRI masih single fighter, aku pernah nonton film yang diputer di Hari Anak, ceritanya tentang anak di Sumatera (atau Jawa ya?) yang mainan layangan, terus layangannya putus, dan dia ngejar layangan itu, terus-terus dan terus, dari Sabang sampai Merauke. Endingnya? Ya anak itu dapet layangannya dan ternyata dia cuma bermimpi. But still, sederhana tapi menarik dan dalem. Anak-anak jadi dikenalkan dengan kebudayaan yang berbeda-beda dan juga pertemanan & saling tolong menolong antar anak-anak berbeda suku. So sweet... Kapan film Indonesia bisa bikin film seperti itu lagi?
Sepertinya ketika waktunya tiba, aku akan menyerah pada cable TV dulu. Dora, Diego, Wonderpets, Bob the Builder, dkk mungkin akan lebih baik daripada siaran TV yang katanya buat anak-anak. Time for kids channel on cable TV, i guess. *sigh* jer basuki mawa bea tenan. Oh world!
Anyway, kasihan ya anak-anak jaman sekarang. Nggak punya lagu anak yang lucu-lucu, ndak bisa playon di sawah, nyusur kali, nguluk layangan di lapangan, etc. Nonton tipi yang tayangan anak pun iklannya naudzubillah.
Malam ini tangan nggak bisa lepas dari remote TV, setelah beberapa hari nggak masang TV akibat kebosanan pada siaran TV yang memuncak, akhirnya nonton lagi. Kenapa nggak bisa lepas dari remote? Nggak bisa menikmati satupun acaranya siiiih. Sinetron, sinetron, sinetron, film lepas ala sinetron, berita pemilu, berita bom, sinetron, iklan, kids' choice award.... (More about sinetron later.)
Aku mau nulis tentang acara not-so-like-Kids' Award di salah satu setasiun TV. OMG. Cuma nonton beberapa menit, dan sudah begitu banyak nilai minusnya (sepertinya kalo nonton lebih lama juga tetep bakalan minus, sulit sekali untuk berpositif thinking!) Pembawa acara yang pakaiannya begitu mininya sampe keliatan dalemannya, konsep acara yang nggak 'kids' banget. Ini Kids apa Teens? Mosok Kids dikasih lagunya Vierra? Saat Terakhirnya ST12?? I really don't mind kalo penontonnya teenagers. Oh ada lagi, nominasi aktris wanita terbaik: Luna Maya, Shireen Sungkar, Agnes Monica, Cinta Laura. Weeeeeeee??? Iki sing anak-anak endiiiiiiiiii????? AAAAAARRRGGGHHHHHHH GGGRRROOOOAAAAAARRRRR!!
Dan ketika mbak Luna Maya diumumkan sebagai pemenang, Olga pun ikutan narik2 mas Ariel buat nemenin mbak e ke atas panggung untuk menerima award. Lebaaaaay nih orang satu, nggak penting banget deeeh, yang menang sapa juga. Daaaaannn.... masak anak2 itu dikasih aba-aba untuk bilang "cium cium cium...." Gyaaaaaa.... Luna yang tadinya udah bilang, ini anak-anak lhoooo... akhirnya cipika cipiki sama mas e. Weeeeee, langsung puyeng dan skip to another channel. GYAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!! Poor those children.
Now, on one of my favorite topic, Sinetron. Ampuuuuuun. Indonesia dijajah Isabella aka Manohara. Begitu banyak sinetron isinya ke-jiran2an. Dengan cerita full KDRT. Ngeri aku ngebayangin besok anak-anak yang nemenin ibu-ibunya nonton sinetron2 macam itu gedenya kayak apa. *sedih*. Bintang-bintang sinetron itu perasaannya gimana sih? Do they shut their feeling? Money matter, eh? Mbok bikin cerita tentang kehidupan orang-orang diluar Jawa. Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Timor, Papua, dsb.
Duluuuuu, jaman TVRI masih single fighter, aku pernah nonton film yang diputer di Hari Anak, ceritanya tentang anak di Sumatera (atau Jawa ya?) yang mainan layangan, terus layangannya putus, dan dia ngejar layangan itu, terus-terus dan terus, dari Sabang sampai Merauke. Endingnya? Ya anak itu dapet layangannya dan ternyata dia cuma bermimpi. But still, sederhana tapi menarik dan dalem. Anak-anak jadi dikenalkan dengan kebudayaan yang berbeda-beda dan juga pertemanan & saling tolong menolong antar anak-anak berbeda suku. So sweet... Kapan film Indonesia bisa bikin film seperti itu lagi?
Sepertinya ketika waktunya tiba, aku akan menyerah pada cable TV dulu. Dora, Diego, Wonderpets, Bob the Builder, dkk mungkin akan lebih baik daripada siaran TV yang katanya buat anak-anak. Time for kids channel on cable TV, i guess. *sigh* jer basuki mawa bea tenan. Oh world!
at
06:01
Subscribe to:
Posts (Atom)