Barusan nonton November Man, si anak muda diomelin sama trainernya, karena dia malah asyik2an sama mbak-mbak. 'If you want a relationship, get a dog.' Dan ini mengingatkan saya yang lagi cranky sama tulisan Kak Stadz yang series-nya lumayan panjang, udah 3 kemaren.
Sejujurnya saya ngga ada masalah dengan anjuran agar menyegerakan. Tapi disisi lain, rasanya enggak bijak kalau membanding2kan dengan orang-orang yang memilih (atau dipilihkan?--I'll get back to this later) untuk me-mapan-kan diri. 'Mapan' buat orang Jawa, bisa juga diartikan mencari tempat, ngepas2ke tempat.
Ketika teman-temannya bergalau ria mencari teman hidup, yang bersangkutan bisa jadi sedang bergulat dengan masalah lain, masalah studi, masalah organisasi, atau apalah, you name them. Everybody has their own time. Bagi mereka yang percaya, it's all written in the stars (kata orang Barat), it's written in Lauhul Mahfuz begitu saya mengimaninya. So who are you nyuruh2 cepet2?
Dari setiap orang yang bersentuhan jalan, saya belajar banyak. Be it orang tua yang mendampingi dari lahir, teman-teman berbagi ketawa, teman-teman yang selalu digangguin kalo pas nangis2 (you know who you are *big hug*), teman berbagi cerita-cerita gak penting, dan bahkan teman yang numpang lewat doang kaya' komet--bisa jadi balik lagi ketemu setelah ratusan purnama atau ketarik gravitasi Jupiter and kaboom. *halah My point is: Every single meetings has their own purposes. Bisa jadi keliatan maksudnya dalam waktu dekat, bisa jadi dalam jangka waktu panjang. We don't know. We're just a grain of sand in this super massive-expanding-universe. When our purpose is done, yo wis. Mati. Bisa jadi purposenya memang nggak untuk memperbanyak kuantitas kafilah, tapi memperbaiki kualitasnya. Once more, who are you nyuruh2 cepet2? :P :P :P *kaboooeeerrrr
No comments:
Post a Comment