Ceritanya perjalanan darat yang diperkirakan bakal banyak menguras energi ini sudah dipersiapkan beberapa waktu. Mentally sudah siap, Insya Allah. Tapi persiapan tinggal persiapan, ketika tiba-tiba muncul kabar lain. OK deeeeh. Jadilah harus memulai nge-trip sendirian, berpisah dari kawanan.
Part 1: Surabaya - Kediri
Sudah lama ngga naik penerbangan paling pagi, and honestly I don't really enjoy it. Early morning flight itu nyebelin in it ways. Karena ngga bisa naik Damri, otomatis boros *halah*. Well, yang lebih parah adalah biasanya malem sebelum keberangkatan ga bisa tidur nyenyak karena takut telat bangun. Ya sudahlah, yang harus terjadi, terjadilah. :D
Rencana awalnya mau naik kereta Rapih Dhoho, dari Gubeng ke Kediri. Tapi apa daya, tiketnya terkenal susah. Denger-denger selalu habis kalo tidak beli 7 hari sebelum keberangkatan. Akhirnya diputuskan untuk naik bus AKDP (Antar Kota Dalam Propinsi) saja.
Setelah mendarat di Surabaya, langsung cabcus ke terminal Bungurasih. Di Bungurasih, naik Patas AC Harapan Jaya tujuan Tulung Agung (via Kediri). Waktu sampai di terminal ternyata Patas yang siap berangkat pake bus yang lama. Gagal deh nyobain bus Scania andalan barunya Harapan Jaya. Karena busnya Patas, jadi ngga terlalu yak-yak an Sopirnya. Aman. Surabaya - Kediri, cukup 30.000 IDR saja. :)
No comments:
Post a Comment