Ternyata ketiganya masih belum bisa membuat tekad menjadi bulat. *siyal
Yang muncul malah sinyal-sinyal penerimaan yang penuh kepasrahan sepi bahwa mungkin semuanya memang harus begini.
'Maybe those things will never come," seruku. Agak keras seolah meyakinkan yang perlu diyakinkan. Siapa? Me, myself, and I. Sementara yang disebelah nampaknya masih bingung, 'ini ngomongin apa sih?'
Ya sudah, cukup taman, kereta, dan pepohonan hijau yang mungkin bisa mengerti. Dalam sunyi.
Saturday, March 02, 2013
Friday, March 01, 2013
Bosen
Sudah 2 tahun lebih kembali merasakan kehidupan ala Erasmus. Hmm? Iya, dulu jaman sekolah, udah dipuas-puasin loh bertualang dengan kopernya. Sementara sekarang? For the sake of working. Ya koper, ya backpack, apapun lah. Yang jelas belum berhenti dari berputar-putar-putar.
Dulu ngga percaya kalau suatu ketika semua hotel dan airport itu rasanya sama. Bedanya cuma di satu tempat kursinya lebih empuk dari tempat yang lain, di satu tempat kasurnya lebih gede dari yang lain. Itu. Oh, dan kebersihan toiletnya. Kalo toilet dan tempatnya nyaman, dijamin langsung bisa pup. Kalo ngga nyaman, bisa sampe pulang baru pengen pup. (Lah ini kenapa jadi membahas pup?) Hihihi.
Berpindah-pindah itu sepertinya sangat cocok bagi mereka yang masih no maden. Masih kost. Ngga perlu mikir cucian, ngga perlu mikir jemuran. Ngga perlu mikir ngepel. Menyesal? Nope, tentu saja tidak. Memang sudah waktunya untuk belajar lebih bertanggung jawab dalam membagi waktu. Kembali lagi belajar pake kompor. (Siyal, masak pun udah ngga karu-karuan rasanya!) T_T Gimanaaaaaa iniiiiiii??? Dulu perasaan ngga sekacau ini deeeh. Apa karena lagi gak konsen ya? (Mulai… mengarang alasan.) D'oh!
Kembali pada kehidupan 'berpindah', dengan sering-sering berpindah ini rasanya harus lebih banyak belajar beradaptasi, fellow travellers biasanya lebih 'pengertian' dan lebih ramah. Tapi itu juga tergantung gimana kitanya sih. Kadang-kadang kalau travelling dalam kondisi capek atau bete, itu bisa bikin kita jadi kurang sabar. Akibatnya? Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang salah, sehingga akibatnya malah bikin yang ditanya mbulet. Belum lagi…
errrrr… kapan-kapan disambung deh. Mau ke seberang dulu. Meet up with an old friend. :)
Dulu ngga percaya kalau suatu ketika semua hotel dan airport itu rasanya sama. Bedanya cuma di satu tempat kursinya lebih empuk dari tempat yang lain, di satu tempat kasurnya lebih gede dari yang lain. Itu. Oh, dan kebersihan toiletnya. Kalo toilet dan tempatnya nyaman, dijamin langsung bisa pup. Kalo ngga nyaman, bisa sampe pulang baru pengen pup. (Lah ini kenapa jadi membahas pup?) Hihihi.
Berpindah-pindah itu sepertinya sangat cocok bagi mereka yang masih no maden. Masih kost. Ngga perlu mikir cucian, ngga perlu mikir jemuran. Ngga perlu mikir ngepel. Menyesal? Nope, tentu saja tidak. Memang sudah waktunya untuk belajar lebih bertanggung jawab dalam membagi waktu. Kembali lagi belajar pake kompor. (Siyal, masak pun udah ngga karu-karuan rasanya!) T_T Gimanaaaaaa iniiiiiii??? Dulu perasaan ngga sekacau ini deeeh. Apa karena lagi gak konsen ya? (Mulai… mengarang alasan.) D'oh!
Kembali pada kehidupan 'berpindah', dengan sering-sering berpindah ini rasanya harus lebih banyak belajar beradaptasi, fellow travellers biasanya lebih 'pengertian' dan lebih ramah. Tapi itu juga tergantung gimana kitanya sih. Kadang-kadang kalau travelling dalam kondisi capek atau bete, itu bisa bikin kita jadi kurang sabar. Akibatnya? Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang salah, sehingga akibatnya malah bikin yang ditanya mbulet. Belum lagi…
errrrr… kapan-kapan disambung deh. Mau ke seberang dulu. Meet up with an old friend. :)
Subscribe to:
Posts (Atom)