Saturday, March 10, 2012

Ujug-ujug

Hidup itu penuh kejutan, penuh tiba-tiba, dan penuh tahu-tahu. Aku tahu itu, tapi sering ngga terima, dan terkadang 'memaksa' menolak kejutan-kejutan itu dengan menutup diri dan atau silently menolaknya. Diam, tapi ngga peduli. Diam, tapi ngotot untuk enggak mau. A kind of defense mechanism, I guess. Dan itu melelahkan. Tapi aku terlalu sombong untuk menyerah. Haha, kadang2 masih ngga ngerti, apa gunanya diciptakan manusia-manusia sombong sepertiku? Untuk menyiksa dirinya sendiri? Itu pasti. Lainnya?

Dan seperti juga hidup yang ujug-ujug, tiba-tiba terdampar semalam di Rumah Betang di Desa Sei Uluk Palin. Posisinya 1 jam naik pesawat + 1 jam jalan darat dari Pontianak.

Tidur di pinggir sungai, di antara pepohonan tinggi, di rumah setinggi 6-8 meter dari tanah, panjangnya sekitar 230 meter. Nice? He eh. Tiba-tiba saya kehilangan rasa egois saya (unfortunately, untuk sementara, semoga untuk selamanya). Duh Gusti, sampun kulo pasrah.

Ya Hayyu ya Qayyum birahmatika astaghits, Ya Hayyu ya Qayyum birahmatika astaghits, Ya Hayyu ya Qayyum birahmatika astaghits, Aslih sya’ni kullahu wa la takilni ila nafsi tharfata ‘ainin.

2 comments:

tsulamit said...

yeay! ayo menulis lagi tentang lainlainlainlainlain lagi :)

sunett said...

yoih... biar nggak bundet. ^^

Sampah-sampah didokumentasikan disini sajo.