Wednesday, April 16, 2008

Double Standard

Aku sering bilang kalo si Madam itu punya double standard, dan selalu kata2ku dibalasnya dengan "emangnya kamu enggak lebih double standard lagi?" Well yeah, what can I say, tanpa kusadari (atau enggak mau sadar?) aku ini bener-bener double standard dan gawatnya, ini akut!

Rasanya sedih banget dan pengen ngamuk waktu denger tentang pencurian pasir, ikan, dan lain-lain. Pengen maki-maki bangsa sebelah sebagai bangsa pencuri. Eiiits, tunggu dulu, tapi apa saya ini bukan maling? Dengerin lagu; kalo enggak mengunduh ya mengkonversi. Nonton film, kalo bisa gratis, kenapa harus bayar? 

Kemaren jalan dan berhasil beli 1 CD audio anak bangsa. Tapi kok ya mau menghapus isi iPod dan iTunes rasanya beraaaaaat banget. Dasar mental! (Atau mental (ada di) dasar?)

4 comments:

Sahadewa said...

Assalamualaikum

Apa maneh iki double standard?
Neta Neta, kowe ki wis gede. Luwih tuwek mbangane aku. Mestine kowe yo reti nek standard ganda itu sebenarnya gak ada. Adane adalah EGOTISM. Do you know what my point?

Wassalamualaikum

sunett said...

wa'alaykum salaam

egotism... ato egoism, mas???

Sahadewa said...

Assalamualaikum

Secara saya sedang belajar English..maka saya konfirmasi bahwa itu adalah EGOTISM.

Wassalamualaikum

Anonymous said...

This strategy is very intrusive and outcome in|may end up in|can lead to} a lot of top quality educational assets being inaccessible. Our calendared block lets you schedule when you would 온라인카지노 like to|you need to} the restriction to switch on and off. This is helpful for people who feel that playing is problematic for them at particular occasions. It could also be} that you simply feel that you're vulnerable to playing too much amount of} on the weekends.