Cerita saya ini tentang perpanjangan paspor di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan. Beberapa minggu sebelumnya, saya mencoba perpanjangan langsung datang (walk-in) ke 2 ((DUA)) kantor imigrasi, dan gagal dapet nomor antrian. Padahal saya datang sebelum jam 7. (Ya jelas aja kesiangan, orang yang lain aja dateng waktu hari masih gelap.) Akhirnya, saya putuskan online aja deh, walau ga dapet e-passport. So... Here we go: perpanjangan paspor biasa via online (bukan e-passport ya, e-passport kudu walk-in; saya ngga sempet kalau harus walk in) 😁
Yang perlu disiapkan adalah dokumen sbb (asli dan 1 copy di A4):
Kemarin yang saya siapkan adalah: KTP, KK, Ijazah, Akte Kelahiran, dan Paspor lama. Pastikan NIK dan alamat pada KTP dan KK sudah sama, KK sudah ditandatangani oleh Kepala Keluarga, nama di dokumen-dokumen kependudukan/ijazah sudah sama demi kelancaran pengurusan di Kanim.
1. Pendaftaran online
Silahkan ke www.imigrasi.go.id; lalu scroll sedikit ke bawah, klik di bagian Layanan Paspor Online. Terus masuk ke halaman SPRI deh. (SPRI: Surat Perjalanan Republik Indonesia). Ikutin aja langkah-langkah disitu, termasuk menginput nomer KTP, Data-data di Kartu Keluarga, etc. pokoknya ikutin aja, dia minta apa, isi deh. Jangan lupa pilih kantor imigrasi terdekat. Kemarin saya pilih Kantor Imigrasi Jakarta Selatan (Kanim Jaksel). Nggak harus sesuai KTP. Bisa aja pake KTP Ambon terus daftarnya di Imigrasi Jakarta. (Eh kenapa contohnya Ambon sik? Tauk, spontan aja haha). Jadi ga perlu bikin KK Palsu buat bikin paspor. Inget yaaaa. Paling ditanya, kenapa bikinnya di Jakarta?
Setelah pendaftaran selesai, kita akan dapat email dari SPRI. Oh iya, email ini penting banget dalam proses, pastikan email yang dipakai untuk pendaftaran masih berfungsi dan gak lupa passwordnya. Kita akan setidaknya 2 kali menerima email dari SPRI.
Email 1: isinya bahwa kita sudah mendaftar + link untuk konfirmasi pembayaran.
Print email ini, bawa ke kantor BNI46 terdekat, bayar Rp.355.000,- + administrasi Rp.5.000,-. Setelah itu kita dapet Bukti Pembayaran (jangan sampai hilang) yang ada nomor pembukuannya (6 digit kalo gak salah inget). Klik link yang ada di Email 1, masukkan nomor pembukuan, pilih tanggal kedatangan kita ke kantor imigrasi pilihan (kemarin pilihan tanggal paling awal saya adalah hari kerja ke-6 dari tanggal saya konfirmasi) dan kita akan menerima....
Email 2: isinya konfirmasi bahwa kita sudah membayar dan undangan untuk datang ke kantor imigrasi dengan membawa berkas asli + copy-nya. Ingat, copy berkas dalam bentuk A4, 1 muka, jangan dipotong karena akan discan di kantor imigrasi.
2. D-day di Kanim Jaksel
Jangan pakai pakaian (kerudung?) putih dan make up lebay yak. Ini mau foto dan wawancara paspor, bukan mau kondangan dan kondang-in. 😛 Pastikan berkas-berkas siap, paspor lama (buat yang perpanjangan), bukti bayar dan undangan (print out Email 2). Kemarin saya sampai Kanim Jaksel jam 6.32, waktu ambil nomor antrian online, dapet nomor...... Kurang dari 5, yeeeaaayyyy. 😁
Dari hasil pengamatan, Kanim Jaksel ini lebih bagus daripada Kanim satunya yang saya datangi juga. Selain masih baru, pelayanannya juga dibalik kaca transparan, so we know what happened behind those glass doors. Setidaknya kita bisa merasa lega bahwa antrian kita ngga diserobot orang lain yang muncul tanpa nomor. Pengarahan yang diberikan oleh Kasubidnya pun cukup jelas. Yak, secara Pelayanan Publik, sudah cukup memuaskan. Jempol dan semoga bisa dipertahankan dan ditingkatkan.
Okay, ngelindur kemana-mana. Kembali ke pokok.
Di Kanim Jaksel ada 3 nomor antrian. 1-xxx, untuk Priority (orang tua dan anak-anak), 30 nomor/hari; 2-xxx, untuk Walk-in alias yang datang langsung, 100 nomor/hari; dan 3-xxx untuk yang mendaftar online, 150/hari. 3 jenis antrian ini dilayani di 10 loket. Jam 8 teng, mulai dipanggil untuk foto dan wawancara, yang dipanggil dan dilayani pertama kali adalah Priority. 30 nomor antrian itu diselesaikan dulu, baru dilanjut dengan non-priority, yang masing-masing dilayani 5 loket secara paralel. Cepet kok menyelesaikan priority itu. Kemarin kurang lebih 40 menit saja trus beres, dan mulai ke non-priority. Saya? Jam 9 pagi saya sudah keluar dari Kanim Jaksel dengan pesan '3 hari lagi paspor bisa diambil, jangan lewat dari 30 hari ya, kalau lewat harus bikin paspor dari awal lagi'. Me: 'Siap, Pak. Terima kasih ya.'
Tentang wawancara: Wawancara yang dilakukan ngga lama, paling ditanya, mau ngapain ke luar negeri? Saat ini kerja dimana? Alamat di Jakarta dimana? Sama memastikan ejaan nama dan inputan KK udah bener. Foto? Ah lagi-lagi saya gagal pasang pose ter-OK. Siyal, another 5 years of bad photo ID. 😅
Untuk yang nomer antriannya belakang dan pengen jalan-jalan dulu, bisa memantau kemajuan nomor antrian di infoantrianpaspor.imigrasi.go.id.
3. Pengambilan Paspor
Antrian pengambilan paspor dibuka jam 10, jadi ngga perlu dateng dari Subuh. Kemarin saya tiba di Kanim Jaksel jam 10.35. Menunggu 10 antrian pengambilan paspor cukup 15 menit, dipanggil deh ke loket. Diminta isi bukti dan tanda tangan, cek identitas di paspor baru udah bener atau belum, dan voila.... paspor baru (dan paspor lama yang udah bocel karena digunting) sudah di tangan. Alhamdulillah.
See? Gampang kan? No brainer dan tanpa biaya tambahan lain-lain. Great job, Kanim Jaksel.